Network
KABAR BANTEN - Analis Monitoring dan Evaluasi dan Pelaporan BNPB, Mochamad Andrian Syawaludin mengatakan, penyusunan draf Rencana Kontingensi (Renkon) bencana gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Pandeglang telah memasuki tahap akhir.
"Hingga kini, draf Renkon gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Pandeglang sudah memasuki tahap akhir, yaitu tahap sosialisasi dokumen,"kata Andrian kepada awak media, Jumat 4 Agustus 2023.
Menurut Andrian, pada tahapan ini Pemerintah Kabupaten Pandeglang diharapkan dapat menyebarluaskan dan menginternalisasi dokumen Renkon itu ke masing-masing OPD di lingkungan Pemkab Pandeglang.
"Setelah dokumen ini jadi pemerintah daerah harus menindaklanjutinya dengan melegalkan menjadi Peraturan Bupati (Perbup),"ungkapnya.
Dikatakan Andrian, penyusunan draf Rencana Kontingensi (Renkon) ini dilaksanakan di 30 Kabupaten atau Kota di Indonesia, salah satunya di Kabupaten Pandeglang, yang terpilih dalam Program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP).
"Program ini didanai oleh Bank Dunia melalui kerjasama dengan Negara Indonesia, dimana Kabupaten Pandeglang masuk dalam program IDRIP karena dinilai memiliki ancaman potensi bencana gempa bumi dan tsunami,"ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Pandeglang, Rahmat Zultika mengatakan, bahwa sebelumnya pihaknya telah mengadakan seminar semiloka sebagai rangkaian dari penyusunan draf Rencana Kontingensi bencana gempa bumi dan tsunami.
"Penyusunan dokumen kontingensi bencana tentu saja dengan memprioritaskan masukan dan saran dari pihak-pihak yang terlibat dengan penanggulangan bencana,"kata Rahmat.
Lebih lanjut Rahmat menyampaikan, bahwa berdasarkan data hasil kajian yang tertuang dalam Renkon, resiko bencana di Kabupaten Pandeglang tersebar di 15 Kecamatan dan 75 desa
