Sejumlah SMK di Kabupaten Serang Belum Punya BKK, Disnakertrans: Ini PR Kita

- 7 Agustus 2023, 14:23 WIB
Sejumlah pencari kerja saat mengantri mengurus pembuatan kartu kuning di kantor Disnakertrans Kabupaten Serang, Jumat 4 Agustus 2023.
Sejumlah pencari kerja saat mengantri mengurus pembuatan kartu kuning di kantor Disnakertrans Kabupaten Serang, Jumat 4 Agustus 2023. /Dindin Hasanudin/Kabar Banten


KABAR BANTEN - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi atau Disnakertrans Kabupaten Serang menyebutkan sejumlah sekolah menengah kejuruan atau SMK di wilayahnya belum punya Bursa Kerja Khusus atau BKK.

Dari 93 SMK di Kabupaten Serang baru ada 76 SMK yang sudah punya BKK, sehingga menjadi PR Disnakertrans Kabupaten Serang.

Berbagai faktor menjadi penyebab SMK belum punya BKK, mulai dari jumlah siswa hingga jurusan yang tidak berkembang.

Baca Juga: Sejumlah Warga Padarincang Kabupaten Serang Istigasah Tolak Peternakan Ayam

Kepala Disnakertrans Kabupaten Serang Diana A Utami mengatakan, jumlah BKK di Kabupaten Serang masih kurang, dari 93 SMK yang ada baru 76 yang ada BKK. Sehingga hak tersebut masih menjadi PR Disnakertrans.

"Karena ada yang siswanya sedikit, ada yang gak berkembang jurusannya makanya ini harusnya dievaluasi jurusannya," ujarnya kepada Kabar Banten belum lama ini.

Diana mengatakan, serapan tenaga kerja hingga Juni 2023 sudah mencapai 70,01 persen. Dari 6.503 pencaker yang sudah berhasil ditempatkan ada 4.553 orang.

"Jadi penempatan sudah 70 persen dari pencari kerja yang masuk ke penempatan," ujarnya kepada Kabar Banten.

Ia berharap serapan tenaga kerja bisa lebih baik kedepannya. Selama ini pencari kerja yang membuat kartu kuning di kantornya cukup banyak. Akan tetapi pencaker tersebut dibatasi mengingat di kantornya di Puspemkab sedang dilakukan pembangunan.

"Waktu baru pindah kita sehari 150 orang, sekarang dibatasi 100 orang. Karena jalan (di Puspemkab) sedang dicor," ucapnya.

Pihaknya pun sedang terus berpikir agar kedepan bisa digunakan sistem untuk pembuatan kartu kuning tersebut. Saat ini antrean sudah online, pengisian data pun dilakukan secara online.

Baca Juga: Beras Dinilai Dimonopoli Perusahaan, Pengusaha Penggilingan Padi se-Banten Bakal Ngadu ke DPR RI

"Cuma kita juga harus ikuti aturan permen 39 bahwa harus ada ketemu (pencaker) wawancara minatnya apa. Sehingga kita kerja sama dengan SMK," katanya.

Ia mengatakan, untuk di SMK yang membuat kartu kuning cukup satu orang petugas dari BKK. Sehingga tidak perlu ramai-ramai datang ke kantor Disnakertrans.

"Kalau dulu ramai sampai 500-700 orang," ucapnya.

Diana mengatakan dalam waktu dekat berencana melakukan pertemuan dengan BKK. Adanya BKK tersebut membuat pengangguran SMK di Kabupaten Serang menjadi lebih rendah dibandingkan SMA.

"Kalau provinsi tahun lalu berdasarkan survei 2022 didominasi SMK provinsi. Kalau di kita 20,87 persen SMA, SMK cuma 12 persen jadi SMK BKK nya sangat bermanfaat," katanya.

Sekretaris Disnakertrans Kabupaten Serang Raden Faisal Rahmansyah mengatakan, saat ini pembuat kartu kuning masih tinggi, sebab baru saja ada kelulusan sekolah.

"Rata-rata sehari 100 orang. Itu dibatasi, kalau enggak dibatasi bisa lebih. Dibatasi karena khawatir mengganggu aktivitas kerja di Puspemkab," ujarnya. ***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah