Network
KABAR BANTEN - Pelaksanaan program Kartu Indonesia Pintar atau KIP banyak berhembus isu yang tak sedap di masyarakat.
Hal tersebut terjadi karena masih banyaknya masyarakat yang belum memahami secara utuh program KIP tersebut.
Oleh karena itu, agar pelaksanaan program KIP bisa berjalan baik Universitas Primagraha atau UPG menggelar sosialisasi Peraturan Sekretaris Jenderal (Persesjen) Nomor 10 Tahun 2022 dan pedoman pelaksanaan program bantuan uang kuliah tunggal atau UKT atau sumbangan pembinaan pendididkan (SPP) mahasiswa semester genap tahun 2020/2021.
Sosialisasi Persesjen dan pedoman pelaksanaan program bantuan UKT yang menghadirkan narasumber dari kejaksaan dan pihak kepolisian itu digelar dalam rangka menyamakan persepsi tentang program KIP.
"Mudah-mudahan dengan adanya sosialisasi ini, ada persepsi yang sama antara kami dengan mahasiswa dan stakeholder terkait, karena selama ini masih ada kesimpangsiuran persepsi," ujar Rektor UPG Romli Ardie melalui siaran pers yang diterima Kabar Banten, Jumat 11 Agustus 2023.
Ia menilai, sosialisasi tersebut sangat penting untuk semua pihak karena berdasarkan pengalaman selama ini ada persepsi yang berbeda.
"Dalam sosialisasi ada usulan-usulan dari stakeholder. Bahwa sosialisasi ini harus terus menerus jangan hanya sekali agar masyarakat paham terkait dengan KIP," katanya.
Romli mengatakan, besaran beasiswa KIP yang diterima mahasiswa tidak sama antara prodi yang akreditasinya C dengan B atau D, namun ada di antara mahasiswa yang beranggapan dipotong oleh pihak kampus padahal akreditasi prodinya masih C.
Baca Juga: Pabrik Stockpile Batu Bara di Kabupaten Serang Disidak Dewan, Diduga Banyak Timbulkan Bau dan Debu
