Selain itu, BPBD Cilegon akan melakukan koordinasi dengan pihak swasta dengan adanya penyediaan fasilitas sumur bor.
“Seperti kemarin di Lingkungan Cupas, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol beberapa hari yang lalu. Pak Walikota juga sudah meresmikan sumur bor sebagai solusi penanganan air,” ujarnya.
Dalam menangani kekeringan dampak El Nino ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Banten maupun BPBD di Kabupaten/Kota se-Banten.
Untuk kondisi pertanian, kata dia, Kota Cilegon tidak terlalu terdampak. Lantaran, sistem pertaniannya yang melakukan tadah hujan dan ada beberapa yang mempercepat masa tanam.
“Sebelumnya juga kami sudah melalukan pertemuan dengan BPBD Provinsi Banten terkait penanganan kekeringan ini. Untuk pertanian, banyak masyarakat masih mengandalkan tadah hujan, tapi ada juga yang mempercepat masa tanam,” tuturnya.
Baca Juga: Kebakaran di Kota Cilegon Capai 38 Kasus dalam 3 Bulan Terakhir, DPKP Kota Cilegon Beri Imbauan
Informasi yang berhasil dihimpun, wilayah di Kecamatan Pulomerak yang sering terjadi mengaalami kekeringan adalah Kelurahan Suralaya, Kelurahan Lebak Gede dan Kelurahan Mekarsari.
Camat Pulomerak Ade Heru Sanjaya, mengatakan, ketiga Kelurahan tersebut memang rawan kekeringan.