Dalam melaksanakan kegiatan menyepinya ini sang raja tidak membawa banyak barang-barang, hanya sebuah benda pusaka yaitu benda pusaka miliknya berupa guci favoritnya.
Baca Juga: Liburan Seru di Krakatau Park Lampung, Taman Hiburan Terbesar dan Terlengkap di Sumatra
Namun ketika sang raja masih melaksanakan kegiatan pertapaan tersebut tiba-tiba tersiar kabar yang sampai ke telinga sang raja, bahwa terjadi peperangan yaitu peperangan internal di kerajaannya.
Hal ini melibatkan antara kedua anaknya yang sebelumnya telah Ia bagi daerah kekuasaan.
Ternyata peperangan ini terjadi karena Raden Sundana menyerang Raden Tapak Baruna. Alasannya karena ia ingin mendapatkan kekuasaan yang lebih luas daripada yang telah disepakati.
Mendengar peristiwa tersebut tentunya Prabu Rakata pun marah besar, tanpa menyelesaikan pertapaannya Prabu Rakata memutuskan untuk pulang agar membicarakan permasalahan ini kepada kedua anaknya yang saling berselisih tersebut.
Pasca kembali Prabu Rakata meminta agar kedua belah pihak saling berdamai, kemudian Prabu Rakata menginjak ke tanah dengan hebatnya sampai bumi berguncang.
Lalu Prabu Rakata memerintahkan kedua anaknya untuk berdiri di daerah kekuasaannya masing-masing dengan para pasukan tentara yang berdiri di belakang kedua anaknya.