Meriahkan Muharam, Relawan KNP Santuni Yatim dan Lansia ‎

- 31 Agustus 2020, 09:15 WIB
Para relawan Ketimbang Ngemis Pandeglang (KNP) menggelar santunan anak yatim dan lansia  di wisata Kampung Bambu Cisaat, Ahad  30 Agustus 2020.
Para relawan Ketimbang Ngemis Pandeglang (KNP) menggelar santunan anak yatim dan lansia di wisata Kampung Bambu Cisaat, Ahad 30 Agustus 2020. /Frely/

KABAR BANTEN - Dalam rangka memeriahkan Muharam, relawan yang tergabung dalam Ketimbang Ngemis Pandeglang (KNP) menyantuni anak yatim dan warga lanjut usia (lansia)  di wisata Kampung Bambu Cisaat, Ahad  30 Agustus 2020. ‎
 
Santunan tersebut juga untuk  memeriahkan bulan muharram yang dikenal sebagai lebarannya anak yatim. 
Selain santunan, KNP juga menghibut anak yatim dengan kegiatan fun games,  outbond,  dan games-games lainnya yang dipandu oleh  Aliansi Remaja Kreatif (AREK).‎
 
 
Ketua pelaksana kegiatan,  Ade Juanda mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan banyak pihak.
 
"Selain relawan KNP juga  yatim mandiri, Yayasan Pendidikan Islam (YPI),  Streetwell, AREK, Ngajineering, Wisata Kampung Bambu dan relawan lainnya. Kegiatan santunan ini juga terlaksana atas partisipasi dari open donasi yang dibuka pada 12-28 Agustus. Dari penggalangan donasi tersebut terhimpun dana sekitar Rp13 juta," ujar Ade.‎
 
Menurut dia,  santunan tersebut telah memenuhi target sebanyak 100 orang anak yatim dan lansia.
 
 
"Alhamdulillah kami realisasilkan santunan dengan melebihi target. Untuk  anak yatim yang hadir sesuai  data sebanyak 50 orang. Di antaranya 30 orang dari Kampung Banyuresmi, dan 20 orang dari kampung  para relawan KNP.  Sementara untuk lansia hanya 21 orang yang hadir, dan sisanya akan diserahkan langsung oleh panitia," katanya.  
 
Sementara itu, lanjut Ade,  santunan yang diberikan kepada anak yatim dan lasia dalam bentuk uang tunai,  kaos,  masker,  ATK, sembako dan kebutuhan lainnya.
 
 
 
"Alhamdulillah, banyak yang mendukung kegiatan ini baik partisipasi  pendanaan dan barang seperti masker,  kaos, ATK dan lainya,"  katanya.
 
 
Sementara salah  satu founder KNP , Fikar mengatakan, KNP sendiri merupakan NGO yang didirikan sejak tahun 2016 tepatnya tanggal 13 juli. Hal tersebut berawal dari keresahannya teman-teman  yakni Hakim,  Rizky,  Fulloh.
 
"Pascakuliah kami  ingin mengambil peran.  Sedikitnya bisa bermanfaat bagi masyarakat. Akhirnya kami mengadopsi nama Ketimbang ngemis pusat dan kenapa tidak untuk mendirikan KNP di wilayah Pandeglang," ujarnya.  
 
Fikar menjelaskan,  sasaran dan target kegiatan sosial dari KNP yakni  mencari sosok mulia para dhuafa yang  lansia,  tapi masih semangat bekerja.
 
 
"Ya , kami mencari para lansia yang masih bekerja yang disebut dengan sosok mulia. Lalu dilakukan  survei  ke lokasi dan kita publikasi melaluo  open donasi  sesuai kebutuhannya seperti diberikan  gerobak untuk berjualan,  rumah untuk tinggal sampai renovasi  tempat jualan. Alhamdulillah donasi dari netizen juga ikut membantu program KNP," katanya.
 
Menurut Fikri, KNP juga peduli membantu korban musibah kebakaran dan kegiatan lain yang bersifat sosial.
 
"Kalau targer wajibnya membantu sosok mulia dan kegiatan sosial lainya ibaratnya target bersifat sunnah," ujarnya. ***
 

Editor: Rifki Suharyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah