Sejarah Keraton Kaibon, Jejak Perjuangan Melawan Belanda

- 14 September 2023, 16:37 WIB
Keraton Kaibon/Tangkapan Layar/indonesiakaya.com
Keraton Kaibon/Tangkapan Layar/indonesiakaya.com /

Pintu gerbang pertama   yang merupakan jalan masuk berbentuk bentar, yang  menunjukkan bahwa halaman tersebut bersifat profan.

Di dalam Keraton Kaibon sendiri  terdapat bangunan masjid, dengan   demikian bangunan masjid pada Keraton  Kaibon diletakkan pada bagian utama keraton.

Di dalam catatan sejarah, pada tahun 1832  bangunan Keraton Kaibon dihancurkan oleh   Belanda, dan sekarang yang kita lihat hanya tersisa   bagian pondasi, runtuhan dinding dan  sisi kiri dari bagian pintu masuknya.

Sejarah Keraton Kaibon sendiri dalam buku  Ricklefs terbitan 1981 halaman 108 sampai   dengan 109 dan Lubis terbitan tahun 2003  halaman 89, menjelaskan bahwa Keraton Kaibon   sendiri merupakan pemindahan dari Keraton  Surosowan yang dihancurkan oleh Belanda.

Dan pada masa Sultan Muhammad Tsafiuddin, tahun 1809 sampai dengan tahun 1813, Putra Sultan Zainul  Solihin diangkat pemerintah kolonial sebagai   pengganti Sultan Alimuddin. Diserahkan daerah Banten Hulu atau Selatan.

Jadi, di masa pemerintahan Sultan Safiudin   pusat pemerintahan dipindahkan dari  Keraton Surosowan Ke Keraton Kaibon.

Dan ketika itu Belanda yang dipimpin oleh  Daendels digantikan oleh Gubernur Jenderal Jan Willem Janssens.

Namun Janssens tidak  mampu menghadapi serbuan Armada Inggris   ke pulau Jawa yang terjadi pada Agustus  tahun 181.

Akibatnya Belanda menyerah   kepada pihak Inggris di Salatiga pada tanggal  17 September 1811, melalui Kapitulasi Tuntang.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Eru Wahyudi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah