KNKT Sebut Truk ODOL Penyumbang Angka Kecelakaan di Jalan Tol

- 2 Oktober 2023, 11:07 WIB
Petugas ASTRA Tol Tangerang-Merak saat mengevakuasi muatan tanki truk trailer dengan nomor polisi BK8624EJ yang terjatuh usai menabrak di KM 75 tol Tangerang-Merak.
Petugas ASTRA Tol Tangerang-Merak saat mengevakuasi muatan tanki truk trailer dengan nomor polisi BK8624EJ yang terjatuh usai menabrak di KM 75 tol Tangerang-Merak. /Dok. Kabar Banten

 

KABAR BANTEN - Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT menyebut truk berlebihan muatan atau over dimension overload atau truk ODOL menjadi penyumbang angka kecelakaan di Ruas jalan tol.

Hal itu disampaikan Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan saat menghadiri Road Safety Champaign yang digelar Astra Tol Tangerang Merak di Rest Area KM 68A Tol Tangerang Merak, Sabtu 30 September 2023.

"87 persen, sisanya itu orang mengantuk sama pecah ban sama aquaplaning," ujar Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan.

Baca Juga: Jumlah Kecelakaan Mobil di Ruas Jalan Tol Tangerang Merak Berkurang

Dengan demikian Ahmad mengaku belum menemukan kecelakaan di jalan tol yang diakibatkan geometrik jalan tol.

"Jadi kita belum menemukan kecelakaan yang disebabkan faktor geometrik jalan tol. Jadi selain truk, aquaplaning ada pecah ban dan orang ngantuk dan keluar dari lajur," tegasnya.

Untuk diketahui, aquaplaning merupakan kondisi ban mobil yang kehilangan penapakan pada permukaan jalan saat melintas genangan air hujan di permukaan jalan.

Ahmad menjelaskan, truk ODOL menjadi penyebab mayoritas terjadinya kecelakaan di jalan tol.

Menurutnya, saat siang hari truk ODOL kerap kali sering berpindah lajur dan saat malam tidak terlihat pengendaran lain di tol.

"Jadi kalau truk itu, kalau siang hari dia berpindah pindah lajur, kalau malam hari dia tidak terlihat," jelasnya.

Lantaran itu, menurutnya saat truk ODOL tidak terlihat dari jarak jauh menyebabkan kendaraan kecil kehilangan waktu untuk bisa menghindar saat mendekat dengan kecepatan tinggi.

Baca Juga: Digempur Kekeringan, Ribuan Hektare Sawah di Kabupaten Serang Masih Panen Padi

"Utamanya kendaraan kecil kehilangan waktu reaksi yang cukup untuk menghindar," katanya.

Adapun truk ODOL sering berpindah lajut di jalan tol, menurut Ahmad alasannya adalah hanya untuk mendahului teman yang berada didepan.

"Sering pindah lajur karena ingin mendahului temannya yang lain. Jadi truk ini berpindah lajur bukan karena jalanya rusak, bukan, tapi dia karena didepannya ada kendaraan yang sama dengan dia. Engga mau kesaing," tuturnya.

Meskidemikian, diakui Ahmad untuk menindak persoalan tersebut, pihaknya baru bisa melakukan edukasi terhadap pengemudi truk ODOL itu sendiri. Sebab kata Ahmad, tidak memungkinkan pihak tol melarang truk masuk tol.

"Solusinya sangat rumit, kenapa, karena kita tidak mungkin melarang truk ODOL. Jadi yang bisa kita lakukan adalah edukasi kepada pengemudi truk. Sekalipun ODOL jangan sering berpindah lajur, itu yang bisa maksimal yang bisa kita lakukan," terangnya.***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah