Trotoar di Kota Serang Dikeluhkan Pejalan Kaki, Banyak yang Beralih Fungsi

- 10 Oktober 2023, 12:00 WIB
Kondisi trotoar di Jalan Ki Masjong Kota Serang yang dimanfaatkan para pedagang untuk berjualan.
Kondisi trotoar di Jalan Ki Masjong Kota Serang yang dimanfaatkan para pedagang untuk berjualan. /Kabar Banten /Rizki Putri

KABAR BANTEN - Sejumlah pejalan kaki di Kota Serang mengeluhkan trotoar yang dimanfaatkan oleh Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk membuka lapaknya.

 

Bahkan, hampir seluruh bagian badan trotoar digunakan untuk berjualan, dan sebagai tempat parkir kendaraan, baik sepeda motor mau pun mobil.

Seperti di Jalan Yusuf Martadilaga (Yumaga), Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jalan Jenderal Sudirman, hingga kawasan Alun-alun Kota Serang.

Baca Juga: Trotoar di Kota Serang Beralih Fungsi Jadi Tempat Berjualan, DPRD Minta Pemkot Bangun Fasilitas Pedagang

Termasuk beberapa persimpangan jalan yang digunakan sebagai pos penjagaan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Serang.

"Sebetulnya memang sudah lama. Mungkin sudah sering juga kami keluhkan, baik di media sosial mau pun penyampaian aspirasi. Karena hak pejalan kaki dirampas," kata warga Kota Serang asal Kecamatan Serang Rahmat, Senin 9/10/2023.

Menurut dia, pemerintah terkait khususnya Kota Serang dan Pemerintah Provinsi Banten peka terhadap hal tersebut.

Sebab, menyangkut dan berkaitan langsung dengan kepentingan masyarakat.

"Kalau soal sampah dan jalan rusak saja sulit kami sampaikan, apalagi ini, soal trotoar," ujarnya.

Padahal, kata dia, trotoar menjadi salah satu fasilitas umum yang cukup penting bagi masyarakat, terutama pejalan kaki untuk menjaga keselamatan.

Namun sayangnya, hal itu terabaikan dan dianggap wajar, bahkan menjadi terbiasa.

"Memang bukan hanya di Kota Serang, tapi di daerah lain pun mungkin sama. Tapi setidaknya harus ada upaya," tuturnya.

Meski demikian, dia mengaku tidak menyalahkan pemerintah sepenuhnya terhadap persoalan tersebut.

Sebab, permasalahan itu juga muncul karena kesadaran dari masyarakat itu sendiri.

"Ya, kalau dibilang salah, sebetulnya memang dari diri kita sendiri. Harus ada kesadaran juga. Tapi intinya pemerintah juga harus tegas," ucapnya.

Senada dikatakan seorang pejalan kaki, Yulianah yang mengaku cukup terganggu dengan banyaknya pedagang serta kendaraan di fasilitas umum tersebut.

"Ya, kalau keganggu dan enggak nyaman pasti. Mentang-mentang fasilitas umum, dimanfaatkan juga buat umum (Pedagang-Parkir). Menguntungkan mereka, merugikan kita," ujarnya.

Sementara itu, seorang pedagang kaki lima yang enggan disebutkan namanya mengaku, jika selama ini para pedagang seringkali kejar-kejaran dengan Satpol PP Kota Serang.

Namun, mereka kebingungan untuk berjualan karena tidak disediakan lahan oleh pemerintah.

Baca Juga: Simulasi Parkir, Disparpora Kota Serang Mulai Tata PKL Stadion Maulana Yusuf

"Sering ditertibkan. Tapi kami bingung mau jualan di mana lagi, kan enggak ada tempat, enggak disiapin," tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Serang Syafrudin mengatakan, Pemkot Serang akan melakukan koordinasi dengan Satpol PP Kota Serang untuk memberikan teguran secara persuasif.

"Memang masih ada pedagang. Nanti akan kami coba komunikasi peesuasif dulu, dan kalau tidak mempan nanti akan ada tindakan untuk memindahkan mereka (Pedagang)," ucapnya. ***

 

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah