Sejarah Panjang Kereta Api di Banten, Mode Transportasi yang Banyak Diminati Masyarakat Hingga Sekarang

- 20 Desember 2023, 13:07 WIB
Stasiun Serang, Jadi Sejarah Panjang Kereta Api di Banten, Mode Transpotasi yang Banyak Diminati Masyarakat Hingga Sekarang
Stasiun Serang, Jadi Sejarah Panjang Kereta Api di Banten, Mode Transpotasi yang Banyak Diminati Masyarakat Hingga Sekarang /Google /Semboyan35

Pendudukan Jepang di Indonesia pada kurun waktu tahun 1942-1945 turut pula meninggalkan jejak sejarah di pedalaman Banten berupa bekas jalur KA Saketi-Bayah dan juga menyisakan kegetiran akibat penerapan sistem kerja paksa Romusha guna pembangunan jalur kereta api tersebut.

Terbatasnya ketersediaan bahan bakar telah mendorong pemerintah pendudukan militer Jepang untuk mendapatkan sumber bahan bakar yang baru.

Salah satu upayanya adalah dengan memanfaatkan tambang batubara muda di daerah Bayah, Banten Selatan.

Untuk pengangkutan batubara itu, maka pemerintah pendudukan militer Jepang pada tahun 1943-1944 membangun jalur kereta api Saketi-Bayah, yang merupakan percabangan dari jalur Rangkasbitung-Pandeglang-Saketi-Labuan, yang lebih dahulu dioperasikan oleh SS.

Kilas balik riwayat dan jejak peninggalan dari jalur kereta api nonaktif di Wilayah Banten, baik yang dibangun pada masa Pemerintahan Hindia Belanda yaitu jalur Cigading, Krenceng Anyir Lor, Anyar Kidul dan Rangkas Bitung, Saketi, Labuan maupun oleh pendudukan militer Jepang, yaitu jalur Saketi, Bayah, Gunung Mandur, Jalur Cigading, Anyar Kidul dan Rangkas Bitung, Labuan masih digunakan hingga sekitar tahun 1980-an.


Sedangkan jalur Saketi Bayah tidak berumur panjang, karena pada tahun 1945 Jepang menyerah kepada tentara Sekutu.


Dan pada tahun 1951 jalur ini tidak digunakan lagi, sisa-sisa jalur Saketi Bayah menyajikan pemandangan yang menawan karena sebagian ruasnya membentang di tepian Samudra Hindia, meski nyaris tidak banyak yang tersisa dari jalur ini.


Selain bekas-bekas badan jalur rel, pondasi jembatan kereta api serta pondasi emplasmen di beberapa tempat untuk mengenang korban kerja romusa di Banten maka dibayah dibangun Monumen romusa sedangkan pada jalur Cigading, Anyar Kidul dan Rangkas Bitung, Labuan.

Setidaknya masih nampak bekas bangunan stasiun serta beberapa ruas rel dan peralatan kereta api di sekitar stasiun untuk membuka keterpencilan daerah Banten yang pada masa pemerintahan Hindia Belanda merupakan salah satu daerah yang banyak mengalami pergolakan.

Selain dengan membangun Jalan Raya Pos Anyar menuju Jakarta yang kemudian diteruskan hingga Panarukan, Jawa Timur maka pada tahun 1896 Perusahaan Kereta Api milik pemerintah yaitu bernama Statsp Andentram Wen in Netherlands Indie yang dikenal sebagai Stats Perwagen atau SS.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Mang Dhepi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah