Namun menurutnya untuk menjalankan jabatan kepala daerah, seharusnya mempertimbangkan banyak hal.
Mulai dari sikologis hingga juga pengetahuan ASN itu terhadap kondisi darah termasuk masyarakat.
"Memang betul ASN itu siap komando, tetapi tidak sesederhana itu. Hubungan emosional, sikologis itu mereka lebih nyaman kepada yang internal. Karena tidak perlu lagi sosialisasi, perkenalan dulu," katanya.
"Saya katakan Pj itu banserep karena memang dia hanya gunting pita. Jadi seolah-olah semuanya kepanjangan tangan dari pemerintah pusat," tambahnya.
Iapun meragukan kemampuan empat Pj kepala daerah di Provisni Banten yang diisi ASN dari pemerintah pusat.
Terlebih menurutnya yang menjadi Pj Bupati/walikota saat ini katanya hanya jabatan setingkat kepala biro di kementerian.
"Karena yang terjadi di Banten ini kan paling kepala biro. Semakin mempersulit Pj itu untuk bisa diandalkan," katanya seraya mengingatkan bahwa untuk mengetahui persoalan daerah tidak bisa instan.
Tetapi membutuhkan proses panjang.
Sehingga selayaknya Pj diisi ASN pemerintah daerah itu sendiri.