KABAR BANTEN - Akibat bau menyengat yang diduga berasal dari pabrik kimia PT Chandra Asri di Ciwandan Kota Cilegon, banyak warga yang terdampak.
Bahkan ada salah satu warga yang dirujuk ke RSUD Cilegon. Sementara ratusan warga lainnya yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak diberikan pendampingan.
Pegawai Pelaksana Krisis Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Cilegon, Ujang Syamsul mengatakan, pihaknya melakukan pendataan sementara kejadian keracunan massal akibat B3.
"Kalau melihat kejadiannya ini adalah Kegagalan Teknologi di Kota Cilegon yang dimulai pada pukul 05.00 WIB-09.00 WIB," kata Ujang Syamsul, Sabtu 20 Januari 2024.
Ia menuturkan, untuk daerah terdampak meliputi, Kecamatan Ciwandan, Citangkil, Grogol dan Pulomerak. Penyebabnya di duga dari aktifitas PT Chandra Asri yang melakukan pembakaran Gas di Cerobong (Flare Stack).
"Jumlah warga terdampak dan yang diberikan pelayanan di Posko Kesehatan dan Puskesmas sebanyak 460 orang dan anak-anak 75 orang," ujarnya.
Untuk warga yang dirujuk, kata dia, di Puskesmas Ciwandan sebanyak 9 Orang, kemudian RSUD Cilegon 1 orang.
"Kami menyediakan Posko pelayanan kesehatan yakni di Pustu Kel Gunung Sugih dan Puskesmas Ciwandan. Sementara Tim kesehatan yang terlibat, Puskesmas Ciwandan, Pulomerak, Grogol, Puskesmas Citangkil 1, Puskesmas Citangkil 2, Puskesmas Cilegon dan Tim PSC 119," tuturnya.
Selain bantuan pelayanan kesehatan, kata dia, pihaknya juga membagikan masker ke masyarakat terdampak sebanyak 75 ribu pcs.
"Kondisi update yakni pada pukul 16.15 WIB, warga di wilayah Kecamatan Ciwandan masih mengeluh mual dan pusing sehingga masih banyak yang datang ke posko dan puskesmas Ciwandan. Jadi jumlah tersebut sementara," ungkapnya.
Seperti diketahui, PT Chandra Asri Group yang berlokasi di Ciwandan Kota Cilegon mengalami gangguan pada alat yang mengharuskan perusahaan melakukan pembakaran di cerobong (flaring). Dimana, kejadian ini menimbulkan bau menyengat bukanlah diakibatkan dari kebocoran gas sepeti informasi yang beredar.***