Network
KABAR BANTEN - Pelayanan pendidikan di Provinsi Banten dinilai belum merata, bahkan sejumlah fasilitas atau sarana prasarananya pun terbilang minim.
Terutama di wilayah Banten Selatan, khususnya Kabupaten Lebak yang rata-rata pendidikannya hanya setingkat sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama (SMP).
Calon legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banten daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Lebak mengatakan, terdapat beberapa catatan terkait pendidikan di Indonesia, di antaranya, minim fasilitas pembelajaran, khususnya di sejumlah daerah tertinggal, hingga tidak meratanya akses pendidikan.
Baca Juga: Bawa Gamelan Hingga Rebana, Caleg DPR RI Janjikan Lapangan Pekerjaan Bagi Ibu Rumah Tangga
Termasuk persoalan bongkar pasang kebijakan tentang pendidikan yang belum tersosialisasi secara optimal di masyarakat.
"Di Kabupaten Lebak akses pendidikan itu sulit. Sehingga, kesempatan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan terbatas, yang pada akhirnya tidak merata. Rendahnya mutu pendidikan, baik secara kuantitas maupun kualitas," katanya, Kamis (1/2/2024).
Dia mengaku, belakangan ini dirinya rutin turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi serta menyerap aspirasi masyarakat di Kabupaten Lebak tentang permasalahan yang selama ini terjadi, namun belum bisa dituntaskan.
"Terutama soal pendidikan. Seperti yang terjadi di Lebak ini, sulit untuk mengaksesnya," ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Lebak, dia menjelaskan, terdapat sekitar 45,93
persen warga Kabupaten Lebak dengan rentang usia 15 tahun ke atas mengenyam pendidikan di tingkat sekolah dasar.
