Nilai Kehidupan dalam Pitutur Jati Sunda dan Makna Pikukuh Adat Baduy

- 21 Maret 2024, 20:17 WIB
Suasana di salah satu kampung adat Urang Kanekes, Suku Baduy di Kabupaten Lebak Provinsi Banten.
Suasana di salah satu kampung adat Urang Kanekes, Suku Baduy di Kabupaten Lebak Provinsi Banten. /Dokumen Kemenparekraf

Padahal pada kenyataannya orang Baduy adalah orang-orang yang berkodrat alamiah serta bernaluri tinggi sekitar seni bahasa.

Hal itu dapat dibuktikan dengan pengucapan yang puitisasi dari berbagai liku kehidupan baik dalam bentuk prosa maupun puisi lisan Baduy.

Berdasarkan keyakinan mereka, yaitu Sunda Wiwitan tentang asal-usul terjadinya Buana Panca tengah atau alam semesta serta manusia pertama terujar dalam baris puisi lisan badui yang berbunyi “Jleg langit, jleg bumi, jleg adam tunggal”, serta pitutur yang berkata “Buyut teu meunang diubah”.

Kehidupan sehari-hari masyarakat Baduy tidak terlepas dari sikap kepatuhan dan ketaatan pada amanat leluhurnya, di mana dan pada situasi apapun mereka selalu menampilkan ciri khasnya yang sederhana.

Bicara ringkas apaanya jujur serar dengan siapun sikap tersebut sudah ditanamkan secara kuat dan terus menerus pada setiap anak cucu keturunan mereka.

Sejak usia anak-anak sampai dewasa penamaan ajaran serta keyakinan sikap tersebut dilakukan oleh para tokoh adat melalui bait-bait pepatah yang ringkas jelas mudah dihafal namun memiliki makna filosofis yang sangat mendalam.

Kehidupan keseharian pada masa dahulu peribahasa dan pepatah dianggap sebagai jalan yang paling mudah untuk memberi nasihat teguran atau sindiran dalam peribahasa atau pepatah.

Terkadang nilai kehidupan yang merupakan cerminan dalam suatu masyarakat peribahasa dan pepatah juga menggambarkan sifat perilaku dan keadaan suatu masyarakat.

Selain itu peribahasa dan pepatah berfungsi sebagai alat kontrol untuk menjaga keharmonisan hubungan sosial, dan keharmonisan hubungan sosial akan terjaga, karena di dalam peribahasa mengandung etika.

Suku Baduy menyebut kalimat pepatah atau peribahasa tersebut adalah pikukuh yang mereka yakini sebagai amanat leluhurnya yang harus dijalani, bentuk dedikasi kepada tanah hunian mereka sebagai Pancor Bumi atau Inti Jagad.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: Youtube Berbagi Tahu


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah