Kematian Akibat DBD di Provinsi Banten Bertambah, Dewan Minta Rumah Sakit Disiagakan

- 26 Maret 2024, 06:03 WIB
Ilustrasi nyamuk pembawa penyakit DBD.
Ilustrasi nyamuk pembawa penyakit DBD. /Kemenkes/

KABAR BANTEN - Kasus warga meninggal akibat Demam Berdarah Dengue atau DBD di Provinsi Banten hingga Maret 2024 mencapai 16 orang.

Jumlah tersebut meningkat dari sebelumnya pada Februari 2024 yang hanya 14 penduduk yang meninggal akibat penyakit DBD Jumlah kematian bertambah yakni di Kota Serang.

Berdasarkan data yang diperoleh Kabar Banten dari Dinkes Provinsi Banten dari 16 kasus kematian akibat DBD itu, tersebar di kabupaten dan kota, yakni di Kabupaten Serang 1 orang, Kabupaten Pandeglang 4 orang, Kabupaten Tangerang 4 orang, Kabupaten Lebak 4 orang, Kota Serang 3 orang.

Baca Juga: Waspada! DBD di Banten Mengganas, Kabupaten/Kota Diminta Respons Cepat

Sementara itu, jumlah total keseluruhan warga yang kena DBD di Provinsi Banten mencapai 3.801 kasus.

Terdiri dari Kabupaten Serang 131 kasus, Pandeglang 629 kasus, Tangerang 1517 kasus, Lebak 949 kasus, Kota Tangerang 134 kasus, Serang 169 kasus, Cilegon 71 kasus, Tangerang Selatan 201 kasus.

Persoalan itupun mengundang reaksi dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten Dede Rohana.

Wakil rakyat yang duduk di Komisi V DPRD Provinsi Banten itu mendesak Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten menyiagakan rumah sakit di Wwlayah Provinsi Banten.

"Saya meminta Dinkes Provinsi Banten menyiagakan rumah sakit untuk memberikan pelayanan terhadap warga yang kena DBD ini," ujar Dede Rohana, Senin 25 Maret 2024.

Tidak hanya rumah sakit yang harus disiagakan, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga meminta Dinkes Provinsi Banten memastikan pelayanan di tingkat Puskesmas berjalan maksimal.

Sehingga, pasien DBD juga bisa dengan cepat tertangani sebelum ke dilakukan perawatan di rumah sakit.

"Puskesmas juga harus disiagakan, dipastikan pelayanan berjalan maksimal," pintanya.

Selebihnya menurut Dede, yang menjadi tugas penting Dinas Kesehatan Provinsi Banten adalah melakukan pencegahan dengan melibatkan masyarakat setempat.

"Harus menyisir daerah yang ada kasus DBD, dilakukan fogging, libatkan masyarakat setempat, libatkan RT dan RW. Terutama harus membuat gerakan bersih-bersih lingkungan," katanya.

Sementara itu, warga Kota Serang Iin Indriyani  berharap, pemerintah juga menyediakan pelayanan jemput bola. Dimana ketika ada warga yang sakit DBD, diberikan pelayanan kesehatan dan dirawat di rumah.

"Kadang ada juga warga yang berharap dirawat di rumah," katanya.

Baca Juga: DBD di Kota Serang Meningkat, Hingga Maret 2024 Capai 125 Kasus

Terlebih dari itu menurutnya, pelayanan kesehatan khususnya DBD bisa diterapkan untuk mengantisipasi kekurangan ruang perawatan.

"Kalau kamar penuh misalkan, harus gimana. Jadi disini pentingnya perawatan di rumah. Secara teknsikan konsultasi kesehatan dan monitoring pasien bisa juga mungkin dengan menggunakan alat komunikasi," katanya.***

Editor: Rifki Suharyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x