KABAR BANTEN – Pangkalan Udara Gorda terletak sekitar 30 km di sebelah timur Kota Serang, Provinsi Banten, memiliki rangkaian sejarah perjuangan bangsa dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia.
Ratusan bahkan ribuan pekerja yang didatangkan dari bebagai daerah di Nusantara pada waktu itu, menemui ajalnya di sana.
Mereka dijadikan pekerja paksa yang dikenal pada waktu itu dengan sebutan Romusa, bekerja tiada henti dengan cucuran darah dan air mata.
Dai Nippon atau Pemerintah Jepang bermaksud untuk membangun lapangan terbang di tengah sawah dan selesai dalam waktu yang singkat, yaitu sekitar satu tahun.
Seperti dikutip Kabar Banten dari kanal Youtube Mang Dhepi Channel, berikut sejarah Pangkalan Udara Gorda yang menjadi saksi bisu kekejaman Jepang di Indonesia yang terkenal dengan Romusha alias kerja paksa.
Pangkalan ini memiliki luas keseluruhan sekitar 712 hektar, menempati areal yang termasuk wilayah Kelurahan Warakas, Gembor, dan Cakung, Kecamatan Carenang, sedangkan areal lainnya masuk wilayah Kelurahan Julang Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
Sebagian areal lainnya saat ini telah dimanfaatkan masyarakat untuk pesawahan. Bagian lainnya telah berubah bentuk menjadi sabana, hutan perdu, rawa-rawa, perkampungan serta perkuburan.
Di kawasan ini banyak peninggalan bernilai tinggi dan memiliki historis yang cukup memberikan arti yang mendalam terhadap perkembangan zaman, namun banyak yang kurang terawat.