Pemerintah ataupun masyarakat sekitar harus menjaga benda cagar budaya ini. Sangat disayangkan bangunan yang terlihat sangat kokoh dan berciri khas tinggi, tidak dilestarikan sebagaimana manfaat dan arti benda cagar budaya.
Bangunan yang memiliki konstruksi tata ruang dan fungsi bangunan, serta struktur salah satunya adalah lapangan terbang Gorda.
Ketika itu, lapangan terbang Gorda difungsikan sebagai lapangan terbang militer yang hanya digunakan secara insidentil dan tidak banyak orang yang tahu.
Bahkan penduduk Banten sendiri pun banyak yang tidak mengetahui fungsi dan latar belakang sejarah dibangunnya lapangan terbang tersebut.
Padahal lapangan terbang tersebut memiliki nilai sejarah dan salah satu peninggalan Jepang pada Perang Dunia II di Wilayah Banten.
Sekarang Lapangan Udara Gorda ini dikelola oleh AURI dan seorang perwira yang ditunjuk oleh AURI sebagai komandan pangkalan udara.
Letak Lapangan Udara Gorda berada di daerah Cirenang sekitar 6 km dari Jalan Tol Jakarta Merak.
Akan tetapi sulit untuk menuju rute ke sana karena sarana dan prasarana jalan menuju ke sana sangatlah buruk, apalagi jika musim penghujan jalan menuju ke sana becek dan licin.
Pangkalan Gorda yang terletak di sekitar 30 km di sebelah timur Kota Serang Banten, sebenarnya memiliki rangkaian sejarah dalam perjuangan bangsa dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia.
Bahkan menurut saksi mata pada waktu itu, ribuan rakyat menjadi korban atas kekejaman serdadu Jepang.