Sejarah Pangkalan Udara Gorda Peninggalan Jepang di Cikande Serang Banten, Banyak Cucuran Darah dan Air Mata

- 17 April 2024, 16:00 WIB
Tugu Pyramid di Lanud Gorda Kecamatan Binuang, Kabupaten Serang Banten/tangkapan layar youtube/channel egi boma
Tugu Pyramid di Lanud Gorda Kecamatan Binuang, Kabupaten Serang Banten/tangkapan layar youtube/channel egi boma /

Dalam peristiwa perebutan pangkalan udara ini, banyak fasilitas bangunan penunjang yang dihancurkan.

Menurut catatan sejarah TNI Angkatan Udara pada tanggal 27 Agustus 1946 Pangkalan Udara Gorda pernah didarati oleh satu tim penerbang AURI dalam rangka operasi penerbangan cross country, dengan rute penerbangan dari Pangkalan Udara Maguo atau Yogyakarta menuju Pangkalan Udara Beranti  Tanjung Karang.

Dalam perjalanannya pesawat-pesawat tersebut melakukan transit di Pangkalan Udara Citereup Tasikmalaya dan Pangkalan Udara Gorda Serang.

Pesawat-pesawat yang diterbangkan tersebut adalah hasil rampasan perang pesawat Jepang, tim terbang cross country tersebut terdiri dari enam pesawat yaitu cureng 1 dan 2, chukiu 1 dan 2 dan nishioreng 1 dan 2 yang diterbangkan oleh pilot Adi Sucipto, Is Wahyudi, dan sebagianya.

Para awak penumpangnya antara lain Kepala Staf Angkatan Udara, Komodor Udara Suryadi Suryadarma dan Muhammad Yakub yang bertugas sebagai teknisi.

Akan tetapi sehari setelah penerbangan pada tanggal 28 Agustus 1946 pesawat Cureng 1 mengalami kerusakan mesin dan harus transit di Lanud Gorda. Sehingga hanya ada 5 pesawat terbang yang melanjutkan perjalanannya ke Beranti.

Selanjutnya pada tanggal 12 Desember 1946 tim penerbang tersebut pulang kembali menuju base camp mereka di Lanud Maguo.

Dan dalam perjalanan kembali pesawat Chuko 1 pun mengalami kerusakan mesin dan transit di Lanud Gorda bersama pesawat Cureng 1 yang telah lebih dahulu mengalami kerusakan mesin sebelumnya.

Tersisa tiga pesawat yang meneruskan penerbangannya kembali ke Maguo.

Pada tahun 1947 sampai 1948 Belanda menduduki Pangkalan Udara Gorda sampai tahun 1949, namun pihak Belanda kurang memelihara pangkalan ini dan sama sekali tidak memperbaiki bangunan penunjang yang ada.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Mang Dhepi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah