Bawang Merah Sumbang Inflasi Tertinggi di Kota Serang, Capai 7,5 Persen

- 23 April 2024, 13:50 WIB
Pj Wali Kota Serang Yedi Rahmat bersama jajaran saat meninjau harga bumbu dapur dan bahan pokok di Pasar Lama Kota Serang, Senin (22/4/2024).
Pj Wali Kota Serang Yedi Rahmat bersama jajaran saat meninjau harga bumbu dapur dan bahan pokok di Pasar Lama Kota Serang, Senin (22/4/2024). /Kabar Banten/Rizki Putri

Penyebabnya, ada beberapa faktor, salah satunya karena kurangnya minat masyarakat untuk membeli barang-barang tersebut.

"Jadi, barang tersedia, tapi pembelinya kurang, mungkin mereka masih ada stok pasca lebaran ini. Naiknya sejumlah harga juga bukan cuma di Kota Serang, tapi semua daerah sama," tuturnya.

Berdasarkan arahan dan instruksi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), setiap daerah wajib untuk melakukan pemantauan harga secara rutin.

"Jangan lengah, harus dipantau. Makanya kami langsung meninjau ke pasar untuk mengecek harga," ucapnya.

Salah satu strategi Pemkot Serang, dikatakan dia, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) Banten akan memanen bawang hasil petani di Kota Serang.

"Sekitar dua minggu lagi panen. Mudah-mudahan bisa menjadi solusi, dan kami akan upayakan untuk menurunkan harga bawang," ujarnya.

Asisten Daerah (Asda) II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Daerah Kota Serang Yudi Suryadi menjelaskan, untuk penanganan inflasi di daerah setiap organisasi perangkat daerah (OPD) memiliki program.

Seperti pada Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3), dan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DinkopUKMPerindag).

"Jadi di masing-masing OPD itu ada tugasnya dan memiliki tanggung jawab untuk membantu menurunkan inflasi. Bukan hanya di pemkot, dan kami berupaya melalui penyebaran atau penanaman bibit bawang dan lainnya," tuturnya.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Inflasi di Kota Serang Naik menjadi 2,78 Persen

Halaman:

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah