Konon berdirinya masjid ini berkaitan erat dengan Kerajaan Tulang Bawang di Lampung.
Sultan Maulana Hasanudin meminta bantuan pada Kerajaan Tulang Bawang Lampung untuk menyebarkan agama Islam di Banten.
Utusan dari Kerajaan Tulang Bawang menetap di Cikoneng dan membangun Masjid Daarul Falah ini.
Masjid Daarul Falah oleh masyarakat sekitar lebih dikenal sebagai Masjid Cikoneng karena letaknya yang berada di Desa Cikoneng.
Nama Desa Cikoneng sendiri berasal dari bahasa Sunda yang berarti 'udara berwarna kuning'.
Air yang mengalir ke Desa Cikoneng tersebut merupakan sumber dari mata air Bukit Kadu Dago dan warna airnya agak kekuningan.
Fisik Masjid Daarul Falah Cikoneng
Masjid Daarul Falah memiliki luas sekitar 400 meter persegi dan luas bangunan sekitar 260 meter persegi.