Lokasi Masjid Agung Tanara ada di samping rumah kelahiran Syekh Nawawi Al Bantani, oleh karena itu terdapat beberapa sumber yang mengatakan bahwa masjid kuno ini peninggalan tokoh sufi tersebut.
Padahal Syekh Nawawi Al Bantani diperkirakan hidup pada 1813 hingga 1897 atau pada masa penjajah Belanda.
Fisik Masjd Agung Tanara
Arsitektur dan ornamen bangunan Masjid Agung Tanara mirip dengan Masjd Agung Banten Lama.
Masjid ini berbentuk segi empat yang terdiri dari bagian dalam masjid, serambi dalam, serambi kanan, serambi kiri dan tempat wudhu.
Bangunan masjid umumnya berdinding tebal, mihrab imam tidak tinggi dan podium mimbar tempat khotib letaknya di sebelah kanan mihrab.
Pada bagian atas dinding pintu terdapat berbagai macam simbol berupa ukiran batu bergambar lambang kerajaan dengan bentuk mirip pisau, tombak dan burung garuda.