Kritisi Sejumlah Persoalan di Kabupaten Lebak, Mahasiswa Demo Kantor Bupati

- 7 Oktober 2020, 17:34 WIB
Sejumlah organisasi mahasiswa di Kabupaten Lebak berunjuk rasa di depan kantor Bupati Pemkab Lebak, Rabu 7 Oktober 2020.
Sejumlah organisasi mahasiswa di Kabupaten Lebak berunjuk rasa di depan kantor Bupati Pemkab Lebak, Rabu 7 Oktober 2020. /

KABAR BANTEN - Sejumlah organisasi mahasiswa di Kabupaten Lebak berunjuk rasa di depan kantor Bupati Pemkab Lebak, Rabu 7 Oktober 2020. Dalam aksi yang diwarnai kericuhan itu, mahasiswa menyampaikan kritik atas persoalan yang terjadi di daerah itu.

Aksi mahasiswa terdiri dari organisasi mahasiswa Cipayung Plus, IMM, HMI, PMII, KAMMI dan GMNI. Unjuk rasa mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian setempat. Di tengah suasana aksi, tepatnya saat ban yang dibakar mahasiswa dipadamkan oleh petuga sempat terjadi aksi saling dorong dan bahkan baku hantam antara pihak kepolisian dan mahasiswa.

Saat kericuhan terjadi, sejumlah mahasiswa bahkan diamankan aparat ke dalam halaman kantor bupati. Baku hantam yang terjadi antara polisi dan mahasiswa menyebabkan 1 orang mahasiswa dan 1 anggota polisi terpaksa dilarikan ke RSUD dr Adjidarmo Rangkasbitung.

“Bebaskan rekan kami. Kami menuntut agar tindakan oknum kepolisian yang melakukan tindakan kekerasan terhadap pendemo diusut,” tegas Ketua HMI-MPO Lebak, Aceng Hakiki dalam orasinya.

Baca Juga : 14 Pendemo Omnibus Law Diamankan, Polda Banten Segera Tetapkan Status Hukum

Dalam aksi itu, mahasiswa menyampaikan berbagai persoalan yang dianggap krusial di Kabupaten Lebak. Mulai dari kepemudaan, rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang dianggap tidak pro lingkungan dan masyarakat kecil.

“RTRW lebih pro terhadap pertambangan, proyek-proyek industri yang ekstraktif yang syarat kepentingan kaum kapitalis serta perusakan terhadap keseimbangan ekologis,” kata korlap aksi Nunu.

Mahasiswa juga mengkritik terkait penanganan kasus kebencanaan pasca banjir bandang yang terjadi di 6 kecamatan pada 1 Januari 2020 lalu.

“Kami memberikan raport merah kepada kinerja pemerintah daerah menangani kasus kebencanaan pasca bencana banjir bandang,” tegas Nunu.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah