Awas, Bencana Longsor Berpotensi Terjadi di Dua Kecamatan di Kota Serang

- 26 Oktober 2020, 13:49 WIB
Wali Kota Serang Syafrudin didampingi unsur forkopimda meninjau kesiapan pasukan dan peralatan saat apel gabungan kesiapsiagaan dalam menghadapi kontijensi dan bencana di Halaman Kantor Puspemkot Serang, Senin 26 Oktober 2020). mempersiapkan personil serta alat kelengkapan tugas dalam menanggulangi kemungkinan terjadinya bencana di wilayah Kota Serang.
Wali Kota Serang Syafrudin didampingi unsur forkopimda meninjau kesiapan pasukan dan peralatan saat apel gabungan kesiapsiagaan dalam menghadapi kontijensi dan bencana di Halaman Kantor Puspemkot Serang, Senin 26 Oktober 2020). mempersiapkan personil serta alat kelengkapan tugas dalam menanggulangi kemungkinan terjadinya bencana di wilayah Kota Serang. /M Hashemi Rafsanjani/

KABAR BANTEN - Dua dari enam kecamatan di Kota Serang berpotensi dilanda bencana longsor akibat meningkatnya curah hujan belakangan ini. Sementara, empat kecamatan lainnya rawan banjir.

Dua kecamatan berpotensi longsor yakni Kecamatan Kasemen dan Taktakan. Sementara kecamatan lainnya, seperti Serang, Cipocok Jaya, Curug dan Walantaka berpotensi banjir.

Hal itu dikatakan Wali Kota Serang Syafrudin usai rapat koordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Serang, di Puspemkot, Senin 26 Oktober 2020. Dilakukan juga apel gabungan dalam rangka kesiapsiagaan mengantisipasi terjadinya bencana.

Baca Juga: Pemkab Lebak Kerahkan Alat Berat Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

Wali Kota Serang Syafrudin mengatakan, dua kecamatan yang disebutkan merupakan hasil dari pemetaan kebencanaan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang. 

"Itu pemetaannya ada dua kecamatan Kasemen dan Taktakan itu longsor, kemudian kecamatan lainnya itu banjir," katanya.

Maka dari itu, Pemkot Serang bersama Forkopimda Kota Serang saat ini mulai mempersiapkan segala sesuatunya dalam menghadapi kebencanaan apabila terjadi. 

Baca Juga: Penanganan Banjir, 709 Petugas Diterjunkan di Kota Tangerang

"Personel dan peralatan sudah siap, nanti juga ada posko bersama. Ini sebagai antisipasi adanya bencana yang terjadi, tapi mudah-mudahan di Kota Serang tidak ada," ujarnya.

Rapat koordinasi itu juga sebagai persiapan menghadapi akhir tahun 2020 dan awal tahun 2021.

Sebab, menurut penelitian dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat akan ada curah hujan dan gelombang air laut yang tinggi, sehingga diprediksi dapat terjadi kebencanaan. 

"Maka kami melakukan apel siap siaga, untuk kesiapan segala sesuatunya mulai dari peralatan, hingga personel. Kemudian untuk teknis kami lakukan rapat koordinasi dan evaluasi tahun lalu. Apabila terjadi bencana dan kontigensi dan kami sudah siap. Ini juga kan arahan dari pemerintah pusat," ucapnya.

Baca Juga: Curah Hujan di Wilayah Banten Diprediksi Meningkat 40 persen, Ini Penyebabnya

Kapolres Serang Kota AKBP Yunus Hadith Pranoto mengatakan, siap mendukung bersama instansi terkait lainnya dalam kesiapsiagaan dan antisipasi adanya kontigensi dan kebencanaan. 

"Untuk persiapannya kami siapkan sarana dan prasarananya. Kami lihat juga sampai sejauh mana, tapi kami berharap tidak terjadi," ucapnya.

"Nanti juga kami akan bergabung di posko bersama. Kemudian teknisnya kami akan turun ke lapangan bersama-sama. Untuk personel kami akan memaksimalkan dan melihat situasi kondisi yang ada. Kalau posko saat ini masih disiapkan dan dikoordinasikan dulu," tuturnya, menambahkan.***

 

Editor: Rifki Suharyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x