Debat Pilkada Kabupaten Serang, Pertanyaan Bidang Pendidikan Hingga Soal Sampah

- 19 November 2020, 09:33 WIB
Debat Pilkada Kabupaten Serang, Rabu 18 November 2020.
Debat Pilkada Kabupaten Serang, Rabu 18 November 2020. /Dok. KPU Kabupaten Serang/

KABAR BANTEN - Calon Bupati Serang mendapatkan kesempatan untuk saling melempar pertanyaan pada debat Pilkada Kabupaten Serang.

Pada kesempatan ini calon bupati nomor urut satu Ratu Tatu Chasanah menanyakan persoalan rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah kepada calon bupati nomor urut dua Nasrul Ulum.

Ratu Tatu Chasanah mengatakan, dalam menjalankan tata kelola pemerintahan harus terukur indikatornya, baik makro dan mikro.

Baca Juga: Beredar Calon Pilihan, Lelang Jabatan Sekda Kota Serang Menuju Tiga Besar

"Saya tanyakan program real apa dari Pak Nasrul untuk meningkatkan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah," ujarnya.

Pertanyaan tersebut kemudian dijawab oleh calon bupati nomor urut dua Nasrul Ulum. Nasrul mengatakan, untuk meningkatkan IPM pendidikan harus meningkatkan APM (Angka Partisipasi Murni) lebih dahulu.

"Karena APM Kabupaten Serang masih dibawah Provinsi Banten dan jaraknya luar biasa. Kita akan tekankan agar APM SD dan SMP bisa sama dengan Banten," ujarnya.

Baca Juga: Penanganan Pandemi Covid-19, Peran Media Masih Dipandang Sebelah Mata

Langkahnya kata dia, pertama untuk siswa akan diberikan angkutan sekolah dengan angkutan umum. Kedua untuk guru akan dinaikan insentif dan honorer akan disertifikasi. "Terus yang belum S1 akan kita dorong agar S1 dsn yang sudah S1 jadi S2," ucapnya.

Namun pertanyaan tersebut dirasa belum menjawab pertanyaan calon Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah.

Sehingga Tatu kemudian menjelaskan bahwa yang dimaksud rata-rata lama sekolah yakni Kabupaten Serang saat ini baru diangka tujuh tahun.Hal itu terjadi karena ketika Kota Serang pisah banyak sarjana bahkan S2 yang tinggal di Kota Serang.

Baca Juga: Mohon Doa, Selangkah Lagi 7 Kafilah Banten Juara MTQ Nasional

"Pegawai PNS Kabupaten Serang banyak di Kota Serang, program real seperti apa untuk menyelesaikan masalah itu. Yang dijawab tadi tidak menjawab pertanyaan saya," ucapnya.

Nasrul Ulum kemudian kembali menanggapi penjelasan dari Ratu Tatu Chasanah. Nasrul mengatakan, bahwa ia memahami maksud dari pertanyaan tersebut.

"Berarti partisipasi sekolah sampai berapa tahun. Kita akan memeratakan akreditasi sekolah. Karena Permendikbud mengeluarkan zonasi sekolah, sekarang sekolah di desa dan kota berbeda. Insya Allah dengan pemerataan sekolah (bisa tercapai APM)," katanya.

Baca Juga: Tempat Isolasi Pasien Covid-19 Kabupaten Serang, Dewan Tolak Pengunaan Hotel Bintang Lima

Sementara, calon Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mendapat pertanyaan terkait sampah dari calon Bupati Nasrul Ulum dalam debat sesi tanya jawab.

Ratu Tatu Chasanah mengatakan, soal sampah memang sering disampaikan dan menjadi persoalan bersama. Ia tekankan bahwa persoalan sampah bukan hanya tugas pemerintah. "Soal sampah harus diselesaikan mulai dari rumah," ujarnya.

Tatu mengatakan selama ini masyarakat terbiasa membuang sampah di satu tempat. Padahal harusnya dibiasakan untuk membuang sampah di dua tempat berbeda.

Baca Juga: Setelah Anies, Giliran Ridwan Kamil Dipanggil Polisi Jumat

Kabupaten Serang masih punya lahan yang luas ketika sampah dipisahkan mereka bisa menggali tanah untuk sampah organik. Untuk itu, pihaknya mengaku sudah memerankan kepala desa agar membuat bak sampah di desanya.

Persoalan sampah ini jadi pelik karena dulu Kabupaten Serang memiliki Cilowong namun setelah pemekaran Cilowong masuk Kota Serang. Sehingga Kabupaten Serang tidak punya TPSA lagi.

"Untuk buang sampah ke Cilowong kami hanya dibatasi 120 ton padahal Kabupaten Serang kita hasilkan 700 ton sampah. Ini bukan hal yang mudah tapi kami ada rencana dimana tahun ini mesin pengelolaan sampah harusnya sudah kami beli dua buah dan disimpan di Anyer dan sertim, tapi karena Covid-19 mesin itu dananya direfocusing," tuturnya.

Baca Juga: Sumbar Diguncang Gempa, Kemenag RI Minta Panitia Perhatikan Keselamatan Kafilah MTQ Nasional

Menanggapi hal itu, Nasrul Ulum yang memberikan pertanyaan mengatakan, ia menyayangkan kenapa pembelian alat itu baru dilakukan saat masa pandemi.

"Beberapa tahun kebelakang seperti apa. Yang saat ini katanya bak sampah di desa harusnya sebagai pemda berikan instruksi tegas agar memiliki bak sampah karena Kabupaten Serang belum punya TPSA," ujarnya.

Nasrul juga mengatakan, seharusnya pemkab bisa mendorong untuk desa agar membuat bak sampah dan mengelola sampah tersebut agar tidak menjadi polemik.

Baca Juga: Sampaikan Pembelajaran di Era Digital, Guru Didorong Manfaatkan Coding

Ratu Tatu Chasanah menjawab, program bak sampah itu sudah diinstruksikan kepada semua desa dan sudah diwajibkan.

"Kemudian soal anggaran kami ada keterbatasan karena kami dari awal RPJMD sudah fokus anggaran untuk perbaikan jalan yang diminta oleh masyarakat Kabupaten Serang. Anggaran yang tidak kecil karena 601 km jalan rusak berat, itu warisan ketika sebelumnya dan ketika masyarakat marah, mereka tanam pisang. Ini kondisi darurat makanya kami buat perda percepatan infrastruktur jalan dengan jajaran dewan dan selesaikan persoalan," tuturnya.***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x