Ikuti Program Kemenaker, Korban PHK Diprioritaskan

22 Juli 2020, 07:30 WIB
Menaker Ida Fauziyah-BBPLKI Serang

SERANG, (KB).- Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah meminta Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Indonesia (BBPLKI) Serang memprioritaskan korban pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat Covid-19.

Hal itu dilakukan sebagai langkah penanggulangan pengangguran di Banten, khususnya Kota Serang.

Menaker Ida Fauziyah mengatakan, berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk mengatasi dampak Covid-19, khususnya angka pengangguran yang semakin meningkat.

"Untuk mengatasinya, seluruh program dan kegiatan di Kemenaker kami arahkan untuk memberdayakan yang terkena PKH atau pun dirumahkan," katanya, usai pembukaan pelatihan peningkatan kompetensi di BBPLKI Serang, Selasa (21/7/2020).

Misalnya, program padat karta produktif, padat karya infrastruktur, hingga tenaga kerja mandiri (TKM).

"Semua program dan kegiatan diarahkan kepada mereka, pekerja yang terkena PHK. Termasuk juga program kartu pra kerja untuk meningkatkan kompetensi dan pemberian insentif serta social safety net yang diberikan oleh pemerintah," ujarnya.

Selain itu, dia juga berharap BBPLK Serang dapat membantu menurunkan angka pengangguran di Banten pada umumnya dan Kota Serang khususnya.

"Karena kami memiliki BPLK Serang, kami pun berharap ikut menurunkan angka pengangguran di Serang dengan cara memberikan pelatihan untuk peningkatan kompetensi mereka," ucapnya.

Ia mengatakan, masalah ketenagakerjaan di Indonesia belum tertuntaskan. Namun, dia mengklaim tingkat pengangguran tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu.

"Tahun kemarin itu sekitar 7 juta pengangguran, tahun ini turun menjadi 6,8 juta. Tapi selama Covid-19 naik sekitar 1,7 juta pengangguran akibat PHK dan presiden meminta untuk memprioritaskan 1,7 juta tersebut," ujarnya.

Ia mengungkapkan, selama pandemi ada lebih dari tiga juta warga Indonesia yang kehilangan pekerjaan dan pendapatannya.

"Ada jutaan teman-teman kita yang menganggur termasuk juga di Kota Serang, dan Banten pada umumnya. Tentu ini menjadi tanggung jawab Kemenaker untuk membangun SDM yang unggul melalui BBPLK, dengan komposisi SDM yang begitu kompeten," ucapnya.

Melalui BBPLK, peserta dapat disalurkan dan diterima di pasar kerja Indonesia, sehingga angka pengangguran pun dapat diatasi.

"Dengan mengikuti pelatihan, 100 persen peserta bisa diterima di tempat kerja sesuai dengan jurusannya. Kalau ingin menekan pengangguran, mau tidak mau pelatihan pun diarahkan untuk menjawab kebutuhan pasar kerja," tuturnya.

Pelatihan peningkatan kompetensi tahap dua juga dilakukan di seluruh BBPLKI di Indonesia. Hasil dari pelatihan tanggap Covid-19 yang dilakukan di antaranya berupa masker, hand sanitizer dan wastafel portabel telah diserahkan ke seluruh instansi dan pesantren di daerah.

"Kami juga ingin berkontribusi untuk ponpes agar ponpes tetap bisa beraktivitas atau berkegiatan," ucapnya.

Sementara, Wali Kota Serang Syafrudin mengatakan, pihaknya akan melakukan kerja sama dengan BBPLKI untuk menyerap tenaga kerja sekaligus peningkatan kompetensi kemampuan yang dimiliki.

"Tentu, kami pun menyambut baik dengan adanya pembukaan pelatihan ini, dan kami pun akan melakukan kerja sama dengan BBPLK," katanya.

Meski demikian, Syafrudin tidak mengetahui pasti berapa angka pengangguran di Kota Serang.

"Tapi yang jelas Kota Serang itu hanya 4 persen saja angka penganggurannya di Provinsi Banten. Jadi Kota Serang itu lebih baik dari pada kabupaten dan kota lain di Banten. Namun angka penganggurannya saya tidak tahu," tuturnya. (Rizki Putri/RI)*

Editor: Kabar Banten

Tags

Terkini

Terpopuler