SERANG,(KB).- Pembangunan Masjid Terapung Banten (MTB) yang berlokasi di Desa Cikoneng, Kecamatan Cinangka, kembali dilanjutkan. Proyek pembangunan yang sempat terhenti selama satu tahun tersebut kini kembali dilanjutkan dan progressnya sudah mencapai 20 persen dari keseluruhan proyek pembangunan. Pantauan Kabar Banten, tampak dua buah alat berat berada di lokasi pembangunan masjid. Selain itu, para pekerja pun tampak sedang melakukan aktivitas pengerjaan pada bagian masjid induk yang menjorok ke laut. Tiang-tiang pancang pun sudah tampak berdiri dan siap untuk dilakukan pengecoran. Wakil Ketua Panitia Pembangunan MTB, Embay Mulya Syarief mengatakan, untuk saat ini pekerjaan yang harus dilakukan untuk menyelesaikan pembangunan masjid tersebut tinggal hal mudah. Sebab yang tersulit untuk pembangunannya adalah saat harus mengebor tiang pancang di laut, dan bersyukur pekerjaan itu sudah selesai. “Itu butuh metode, kemudian kehati-hatian, karena kita khawatir ada orang tenggelam disitu, kemudian peralatan dan sebagainya. Pekerjaan itu sudah lewat sekarang Alhamdulillah,” ujar Embay kepada Kabar Banten saat ditemui di rumahnya, Selasa (7/11/2017). Embay mengatakan, pembangunan masjid tersebut memang sempat terhenti kurang lebih selama satu tahun. Terhentinya pembangunan itu bukan karena tak ada dana, namun karena tak ada motor penggerak di lapangan pasca dirinya ikut mencalonkan diri dalam pilgub lalu. “Setahun vakumnya, persis saya masuk pencalonan bulan September 2016, saya kembali Oktober 2017 kelapangan. Dananya ada, hanya enggak ada penggerak di lapangan,” katanya. Walau demikian, lanjutnya, pembangunan masjid tersebut kembali dilanjutkan dan sudah berjalan hampir 2 bulan. Saat ini pembangunannya sudah tinggal melakukan pengecoran lantai dari atas ke bawah dan juga tiang pancang yang berada di laut. “Akhir Desember lantai sudah selesai. Setelah Desember kan pekerjaannya tinggal pasang dinding, kan menyambung tiang dari bawah ke atas yang pekerjaan orang biasa juga bisa,” tuturnya. Saat ditinjau, tampak ada satu bangunan yang jauh menjorok di tengah laut. Menurut Embay, bangunan tersebut merupakan masjid induk yang berada di tengah laut. Untuk saat ini lokasinya tidak tampak seperti di laut, sebab lantai kerjanya merupakan urugan. Ia mengatakan, pengurugan tersebut dilakukan lantaran tidak bisa memasang ponton dan juga alat berat. Oleh karena itu dilakukan view engineering atau peninjauan kembali. “Nah dibuatlah pulau buatan seperti sekarang, pulau buatan itu kalau masjidnya sudah jadi akan ditenggelamkan karena untuk menahan gelombang dibawah. Jadi enggak ada yang terbuang,” katanya.