Tolak Geothermal, Ratusan Warga Demo Kantor Kecamatan Padarincang

- 20 Desember 2017, 16:11 WIB
demo warga tolak proyek geothermal
demo warga tolak proyek geothermal

SERANG, (KB).- Ratusan warga Desa Batu Kuwung, Kecamatan Padarincang melakukan aksi di depan kantor Kecamatan Padarincang. Kedatangan masa aksi tersebut untuk menuntut agar pembangunan proyek geothermal atau pembangkit listrik energi panas bumi yang berlokasi di Kampung Wangun, Desa Batu Kuwung, dihentikan. Pantauan di lokasi, masa aksi datang ke lokasi sejak pukul 10.00. Sebelumnya mereka melakukan long march dari Batu Kuwung menuju kantor kecamatan. Dengan di warnai hujan deras, masa aksi terus menyampaikan aspirasinya. Masa tak terpecah kala guyuran hujan tersebut turun. Beberapa kali masa aksi pun bergantian berorasi. Dalam orasinya masa aksi meminta agar proyek geothermal itu tidak dilanjutkan. Hal itu dikarenakan daerah Padarincang adalah wilayah pertanian. Jika proyek tersebut dilanjutkan, mereka khawatir akan menyerap air yang ada.
Perwakilan masyarakat Aumilah mengatakan, kedatangannya ke kantor kecamatan tersebut bukan dalam maksud anarkis. Namun untuk menyampaikan kepada camat yang dianggapnya sebagai orang tua bagi masyarakat. Menurutnya, penolakan pembanguban geothermal itu dikarenakan proyek ini sangat meresahkan masyarakat. Karena proyek ini dianggap banyak mengandung kemaksadatan. "Kebahayaan kebahayaan yang akan terjadi tidak bisa ditutupi. Seperti di daerah lain," ujarnya kepada wartawan, di lokasi, Rabu (20/12/2017). Ia mengatakan, oleh karena itu pihaknya bersama masyarakat berjuang membela tanah airnya dari pembangunan geothermal tersebut. Hal itu dikarenakan Padarincang merupakan tanah kelahiran dan menjadi tempatnya tinggal selama ini. "Kami lahir disini dan meninggal disini. Kami ingin lestari alam lami," katanya. Menurut dia, dengan atau tanpa adanya dukungan dari camat, pihaknya akan terus melakukan perjuangan dalam menolak pembangunan proyek tersebut. Pihaknya pun berencana untuk maju ketingkat yang lebih tinggi yakni provinsi atau bahkan ke pusat. "Kami akan terus berjuang ke taraf yang lebih tinggi yang memegang kebijakan. Kalau tidak berhasil kami akan naik ke pusat," ucapnga. Selama ini, ujar dia, belum pernah ada sosialisasi terkait pembangunan proyek geothermal tersebut. Sementara itu, untuk dampak terhadap alam dirasa sangat merusak khususnya bagi gunung dan tanaman disekitarnya. "Ada yang pingsan karena tanamannya pada rusak, jadi sangat kecewa," katanya. Proyek tersebut telah berjalan selama 7 bulan. Masyarakat pun selama ini telah melakukan istighosah untuk melakukan penolakan tersebut. "Sebelum mahasiswa turun kami sudah menolak juga, alhamduliah hari ini kita bisa aksi bersama," ujarnya.
Masa aksi pun kemudian meminta agar camat turun ke mimbar dan menyampaikan tanggapannya. Masa sempat memanas saat panggilan terhadap camat tak digubris. Namun kemudian masa aksipun menjemput ke kantor kecamatan. Akhirnya camat pun menghampiri masa aksi. Dalam orasinya, Camat Padarincang Gunawan mengatakan, dalam pembangun tersebut ada kewenangan yang harus dipegang. Ada kewenangan pusat, daerah dan juga desa. Sedangkan proyek tersebut merupakan proyek pusat. "Kalau pusat maka bawahannya adalah Provinsi Banten. Apabila canat tidak mendukung pembangunan pusat maka tidak etislah," ujarnya. Pihaknya pun mengarahkan agar masa aksi menyampaikan aspirasinya pada yang berwenang. Walau demikian, pihaknya pun menampung aspirasi tersebut dan akan menyampaikan kepada yang memegang kewenangan yakni provinsi dan perusahaan. "Saya mohon maap karena bukan kewenangannya. Kita bicara dan sepakati waktunya, kita dialog duduk bareng dan kami siap fasilitasi untuk menyampaikan ke yang berwenang," tuturnya. (DN)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah