Baznas Banten Bentuk UKK Tanggap Bencana

- 26 September 2018, 16:20 WIB
Baznas Tanggap Bencana
Baznas Tanggap Bencana

SERANG, (KB).- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Banten bentuk Unit Kerja Khusus (UKK) yang berkaitan dengan kesiapsiagaan bencana yakni Baznas Tanggap Bencana. Baznas Tanggap Bencana itu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengurangan risiko bencana melalui edukasi, menangani korban bencana melalui tahapan rescue, relief, recovery, recontruction. Selain itu, menumbuhkan jiwa kerelawanan di masyarakat dan menguatkan kapasitas serta membangun jaringan relawan. "Pemprov Banten menyambut baik Baznas Tanggap Darurat yang diharapkan membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana," kata Gubernur Banten, dalam sambutan yang disampaikan Asda I Anwar Mas'ud pada pelatihan manajemen bencana tingkat dasar Baznas Provinsi Banten di salah satu hotel di Kota Serang, Selasa (25/9/2018). Baznas Provinsi Banten diharapkan dapat memberikan pembekalan kepada relawan Baznas agar siaga memberikan bantuan kemanusiaan pada bencana longsor, banjir dan bencana lainnya. Menurutnya, manajemen bencana tingkat dasar penting sejak dini disiapkan dengan konsep tanggap darurat. Pemprov berharap dengan pelatihan itu melahirkan relawan yang terampil dan responsif terhadap penanganan bencana di wilayah Provinsi Banten. "Program Baznas dalam tanggap bencana ke depan agar dapat diintegrasikan dengan program kesiapsiagaan bencana pada pemerintah kabupaten/kota untuk kemaslahatan umat," ucapnya. Pemprov Banten juga mengapresiasi Baznas yang memiliki semangat, kerja keras, inovasi dan tekad yang kuat. Sehingga, Baznas mendapat prestasi dan optimalisasi pengumpulan zakat, infaq dan shadaqah. "Beragam prestasi tersebut menjadikan Baznas Banten semakin menjadi badan pengelola zakat sebagai pilihan investasi akhirat masyarakat dan sebagai lembaga trusted dalam pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah," tuturnya. Ketua Baznas Provinsi Banten, Suparman Usman mengatakan, selain memberikan bantuan yang bersifat konsumtif bagi masyarakat yang terkena bencana, Baznas juga ingin membantu dalam penanggulangan bencana dengan menyiapkan relawan-relawan Baznas Tanggap Bencana. "Sebab kan dengan terjadi musibah banyak yang harus ditangani, sambil kami memberikan bantuan sembako dan lain- lain, tapi kami juga punya tenaga untuk menyelamatkan yang terkena musibah itu," katanya. Terlebih, menurutnya, Banten merupakan daerah yang rawan terjadi bencana seperti bencana gempa, banjir dan lainnya. Dengan disiapkannya relawan Baznas Tanggap Bencana, diharapkan bisa membantu kegiatan penanggulangan bencana bersama BPBD Provinsi Banten. "Harapan kami kepada para muzaki yang punya harta membayarkan dana zakat untuk membantu mereka juga. Bagaimana memberikan dana zakat kepada orang yang memerlukan, kan juga harus dipikirkan menyelamatkan mereka dari bencana-bencana itu," ujarnya. Berikan pemahaman Plt Direktur Baznas Tanggap Bencana, Dian Aditya Mandana Putri mengatakan, kegiatan yang digelar selama dua hari itu untuk memberikan pemahaman kepada relawan untuk respons bencana dan penyelamatan. Saat ini, kata dia, Baznas Tanggap Bencana sudah terbentuk di 16 provinsi di Indonesia. Ia menargetkan pada tahun depan seluruh provinsi sudah terbentuk Baznas Tanggap Bencana. "Karena zakat juga salah satu penerima zakat dari kemiskinan ya, fakir miskin. Korban bencana juga meskipun ia memiliki, ketika ia terdampak bencana ia tidak bisa mengakses fasilitas yang ia miliki itu, jadi salah satu penerima zakat juga," ujarnya. Dian menuturkan, Provinsi Banten yang berada paling barat Pulau Jawa dan berbatasan langsung dengan laut memiliki dinamika wilayah dan penduduk yang sangat tinggi, yang menyebabkan rawan akan ancaman bencana hidrometeorologi. "Ada banjir, rob ada puting beliung dan yang akhir-akhir ini sering dibahas itu ada sunda megatrust itu termasuk sebagai ancaman Banten juga untuk gempa," ucapnya. Ia berharap dengan adanya Baznas Tanggap Darurat Provinsi Banten menambah spot penanggulangan bencana di Banten yang bisa menangani bencana menjadi lebih masive. "Harapannya bisa sinergi dengan BPBD atau dengan Basarnas, PMI dan Dinsos. Artinya, penanganan untuk masyarakat korban bencana lebih baik," ujarnya. (Masykur /SJ)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah