Tolak Proyek Geothermal, Warga Padarincang Gelar Istigosah

- 27 Agustus 2019, 04:45 WIB
geothermal
geothermal

SERANG, (KB).- Ratusan warga Desa Batu Luwung Kecamatan Padarincang kembali melakukan istigosah di depan jalan masuk lokasi pembangunan Geothermal, Senin (26/8/2019). Hal itu dilakukan untuk menolak proyek pembangunan Geothermal yang hingga saat ini masih juga berlangsung.

Pantauan Kabar Banten, aksi dimulai sejak pukul 10.00 WIB. Ratusan warga berkumpul di akses masuk menuju proyek Geothermal. Spanduk penolakan sudah terpasang dan menutup akses masuk tersebut.

Sementara massa aksi bergantian untuk berorasi. Pengawalan ketat dilakukan oleh pihak kepolisian. Setelah puas berorasi, warga pun langsung melakukan istigosah. Selanjutnya sekitar pukul 12.00 WIB istigosah selesai dilakukan. Warga pun kemudian melakukan penandatanganan penolakan terhadap proyek pusat tersebut.

Perwakilan warga, Eha Suhaeni mengatakan, aksi hari ini bertujuan untuk menyampaikan penolakan. Dimana pihaknya memohan kepada aparat neagra agar mereka mendengarkan aspirasi rakyat.

“Karena kami menolak ini bukan tanpa alasan, karena dampaknya yaitu tidak ramah lingkungan, tidak ramah ekonomi, budaya, agama, oleh karena itu kami menolak sampai kapanpun,” ujarnya kepada Kabar Banten, Senin (26/8/2019).

Eha menuturkan, dalam hal ini bukan berarti pihaknya menolak pembangunan, jika pembangunan ini adalah program pemerintah berupa pembangunan jalan atau bangunan maka akan diterima. Namun jika program seperti proyek Geothermal yang dianggap akan menghancurkan bumi Padarincang, maka pihaknya akan menolaknya. “Kami aksi sampai dicabut (izinnya),” ucapnya.

Disinggung soal aktivitas proyek, Eha menjelaskan saat ini memang masih ada aktivitas kecil di lokasi proyek tersebut seperti pembersihan. Bahkan beredar informasi pada awalnya akan datang alat berat ke lokasi proyek. “Iya awalnya ada alat berat makanya kami antisipasi, jangan sampai terjadi. Lebih baik kita mencegah daripada menghancurkan,” katanya.

Ia juga mengatakan, sejak adanya proyek Geothermal, beberapa dampak negatif sudah mulai dirasakan. Seperti banjir yang terjadi tahun lalu, padahal tahun-tahun sebelumnya tidak pernah dirasakan. Kemudian jika turun hujan, masyarakat khawatir akan terjadi longsor.

“Dampak sosial kami di adu domba tetangga dengan tetangga, saudara dengan saudara, bahkan anak dengan orang tua. Ini demo untuk yang kelima kali, karena biasanya kami istighosah di rumah, kalau di lokasi ini baru dua kali,” ucapnya. (Dindin Hasanudin)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah