BKKBN Sasar Kalangan Milenial, Keluarga Basis SDM yang Unggul

- 12 Maret 2020, 07:01 WIB
Obrolan Mang Fajar BKKBN
Obrolan Mang Fajar BKKBN

Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2020 melakukan rebandring dan tagline yang menyasar generasi milenial. Dengan tagline "Berencana Itu Keren", BKKBN ingin mengajak generasi milenial untuk merencanakan keluarga secara baik, karena keluarga merupkan basis Sumber Daya Manusia (SDM) unggul.

Hal itu disampaikan Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN Pusat Dr. Dwi Listyawardani saat menjadi narasumber utama diskusi rutin Obrolan Mang Fajar dengen tema "Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di Era Milienal" di ruang redaksi Kabar Banten, Rabu (11/3/2020).

Hadir sebagai narasumber Kepala BKKBN Perwakilan BKKBN Banten Aan Jumhana, Kabid Pengendalian Pendudukan dan KB DP3AKKB Provinsi Banten Rikrik Hermawan, Sekretaris Komisi V DPRD Banten H Fitron Nur Ikhsan, Mayor Arm Kasudiono Danrem 064 MY, Kasi Kepenghuluan Kanwil Kemenag Banten H Tb Djuwaeni, Ketua Pokja KB Tb Jayadi, Hj A Rohanah dari IBI Banten, Dr Iin Ratna Sumirat akademisi UIN SMH Banten, Dr Rani Sri A dari LPPM Untirta, Ade Jahran perwakilan masyarakat, dan Ila Kholilunnisa dari Kohati Untirta dan sejumlah penyuluh KB. Diskusi dipandu moderator Direktur PT Fajar Pikiran Rakyat Rachmat Ginandjar.

"BKKBN secara khusus melakukan survei kepada milenial terutama bagaimana penerimaan milenial terhadap program Bangga Kencana. Beberapa di antara mereka menanyakan kira-kira konsep merencanakan keluarga. Makanya kita mengubah tagline menjadi Berencana Itu Keren," kata Dwi.

Hanya saja, ujar dia, milenial tidak mau digurui seperti tagline Dua Anak Cukup. "Mereka tidak mau. Milenial pengennya diajak berpikir makanya pakai kata terencana. Biarkan mereka berpikir membangun paradigmanya sendiri dan mereka juga pasti akan merencanakan kehidupannya," katanya.

Ia mengatakan milenial tidak hidup sembarangan dan ini yang akan diperbuat BKKBN. Terutama dari aspek merencanakan keluarga dengan baik karena basis kita adalah keluarga.

"Jadi dari keluarga inilah manusia-manusia Indonesia dilahirkan. Kalau keluarga itu tidak baik, maka kita khawatir bahwa akan muncul manusia-manusia Indonesia yang tidak berkualitas. Padahal ini adalah menjadi semangat kita bersama dan kita ingin memiliki manusia Indonesia yang unggul. Bukan SDM Indonesia unggul. Ini ada jargon baru manusia Indonesia. Kalau SDM seperti alat sumber daya manusia seperti barang. Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia yang akan di ekploitasi padahal kita manusia," ujarnya.

Menurut dia, manusia itu harus dilihat dari sisi kemanusiannya juga bukan hanya dari apakah dia mampu untuk memproduksi sesuatu baukan hanya itu, tapi ada aspek sisi manusia yang juga dipertimbangkan. Jadi, ujar dia, kembali lagi BKKBN ingin memperkuat keluarga. Dalam rangka untuk menuju lahirnya manusia-manusia Indonesia yang berkualitas. Para remaja juga setuju dengan gagasan ini karena mereka juga sudah terekspose dengan program BKKBN.

"KB itu masa lalu, sekarang itu isunya lebih makro. Kependudukan dan keluarga. Bagaimana melalui keluarga ini kondisi kependudukan kita akan menjadi lebih baik lagi. Intinya kembali kepada keluarga dan selama ini belum ada lembaga yang secara khusus lembaga pemerintah yang secara khusus mengurusi keluarga. Kita ingin memperkuat itu dan kami mengharapkan masukan stakeholder yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Sehingga aspirasi-aspirasi masyarakat untuk bisa menerima ide semakin bagus," katanya.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x