Hingga 2 Kali Lipat, Warga Keluhkan Kenaikan Tagihan Listrik

- 5 Mei 2020, 09:30 WIB

SERANG, (KB).- Sejumlah warga di beberapa kecamatan di Kabupaten Serang mengeluhkan tingginya kenaikan tagihan listrik saat ini. Kenaikan tersebut mencapai dua kali lipat dari tagihan biasanya sebelum ada pandemi Covid-19.

Warga Kecamatan Kramatwatu Nurhasanah mengatakan, pada pemakaian April 2020 tagihan listriknya naik dua kali lipat dari biasanya. Ia terkejut dengan nominal yang diberikan saat akan melakukan pembayaran listrik pada bulan tersebut. Setiap bulannya, dia hanya membayar Rp 500.000, namun saat ini mengalami kenaikan sampai sekitar Rp 1 juta.

"Aneh bisa sampai Rp 1 jutaan tagihan listriknya. Padahal, biasanya saya bayar Rp 500.000 per bulan, gak sampai segitu (Rp 1 juta)," katanya kepada wartawan.

Ia menilai, kenaikan tersebut dikarenakan adanya subsidi silang yang dilakukan PLN kepada pelanggan. Satu sisi PLN melakukan penurunan tarif atau kompensasi untuk warga tidak mampu. Namun di sisi lain, warga yang tidak mendapat kompensasi tersebut, justru dinaikkan tarifnya mencapai dua kali lipat dari tarif biasanya.

"Saya kira itu sebagai bentuk bantuan dari pemerintah, tapi tahunya pemberian subsidi didapatkan dari yang nonsubsidi. Ini sih berat," ujarnya.

Warga lainnya dari Kecamatan Ciruas Imam Fauzi menuturkan, tagihan listriknya per April 2020 mengalami kenaikan yang sangat tinggi. Biasanya, dia hanya melakukan pembayaran Rp 200.000 per bulan, namun saat ini naik menjadi sekitar Rp 800.000.

"Lagi kaya begini kenapa malah dibikin berat sama PLN. Harga listrik dinaikin tiba-tiba. Katanya kan mau ada kompensasi," ucapnya.

Sementara, Manajer Komunikasi PLN UID Banten Eman memastikan, bahwa tarif dasar listrik seluruh golongan tarif tidak mengalami kenaikan, termasuk rumah tangga daya 900 volt ampere (VA) rumah tangga mampu (RTM) dan di atasnya.

Adanya peningkatan tagihan rekening listrik pada pelanggan rumah tangga lebih disebabkan oleh meningkatnya penggunaan masyarakat akibat adanya pandemi virus corona yang membuat masyarakat banyak melakukan aktivitas di rumah.

"Kami memahami di tengah pandemi ini, kebutuhan masyarakat akan listrik bertambah. Peningkatan penggunaan listrik sangat wajar terjadi dengan banyaknya aktivitas di rumah. Biasanya siang hari tidak ada aktivitas, saat ini kami harus bekerja dari rumah, otomatis penggunaan bertambah, misalnya untuk laptop dan pendingin ruangan," tuturnya.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x