5 Kepala Daerah Pimpin Parpol, Pilkada Serentak 2020 di Banten Rawan Konflik Kepentingan

- 15 Juli 2020, 07:45 WIB
pilkada ilustrasi
pilkada ilustrasi

Ketua ICMI Orwil Banten ini juga menilai, kepala daerah yang menjadi pimpinan parpol akan meningkat posisi tawar dirinya terhadap legislatif di daerahnya. Sebab, dia dipandang memiliki kekuatan sebagai pimpinan parpol.

"Tentu ada karena dia sebagai ketua partai, punya kekuatan," tuturnya.

Sementara untuk konstalasi pilkada, dia menilai, kepala daerah yang jadi pimpinan partai akan menjadi pendulang suara bagi calon kepala daerah yang didukungnya. "Dukungan pengaruh figur sebagai vote getter," ucapnya.

Dongkrak parpol

Sementara itu, Sekretaris DPD Demokrat Banten Eko Susilo mengatakan, kepala daerah pimpinan parpol yang rawan manfaatkan APBD dan birokasi untuk kepentingan parpolnya, tergantung dari orangnya.

Untuk Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, kata dia, tidak pernah memanfaatkan APBD dan birokrasi untuk kepentingan Demokrat.

"Boleh dilihat, di Lebak itu proyek atau bentuk apapun untuk partai," katanya.

Ia menilai, saat ini kepala daerah sulit mempermainkan APBD untuk kepentingan parpol. Sebab, pengawasan terhadap APBD sudah sangat ketat.

"Publik udah cerdas, kalau ada hal menyimpang pasti ketahuan. Undang-undang yang dibuat sekarang ketat. Kalau sekarang menurut saya agak sulit. Kecuali zaman dulu," ucapnya.

Ia tak menampik, kepala daerah memberikan dampak positif terhadap parpol yang dipimpinnya, terutama dapat mendongkrak sisi pencitraan.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah