Menurut dia, dengan pilkada dilakukan selama pandemi ada beberapa kalangan yang rentan tidak memilih, yakni kaum milenial dan pemilih usia di atas 60 tahun.
"Kami sedang dongkrak milenial, yang rentan itu (pemilih) usia 60 dan kelompok tertentu. Kami optimistis, semua stakeholder bekerja dengan baik," ujarnya.
Ia menuturkan, pihaknya tetap optimistis, pilkada meski dilakukan pada masa pandemi bisa berjalan aman, lancar, dan damai. Dengan catatan semua stakeholder mendukung menyukseskan pilkada.
"Yang penting kami jaga kesehatan dan gunakan protokol kesehatan," ucapnya.
Disinggung terkait tahapan yang sedang berjalan, dia mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih hingga Kamis (13/8/2020) atau selama 21 hari. Sampai saat ini progres coklit sudah mencapai 45 persen.