KABAR BANTEN - Haji, sebagai salah satu rukun Islam, selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh umat Muslim di seluruh dunia. Setiap tahun, jutaan umat Muslim dari berbagai negara berbondong-bondong menuju tanah suci untuk menjalani ibadah haji.
Namun, biaya haji seringkali menjadi perbincangan hangat. Besaran biaya haji setiap tahun mengalami kenaikan. Dikutip Kabar Banten dalam unggahan instagram bigalpha.id, berikut adalah daftar biaya haji di beberapa negara.
1. Malaysia
Malaysia memiliki skema subsidi yang memperhatikan berbagai kelas pendapatan. Bagi penduduk berpenghasilan rendah (B40), subsidi mencapai 62%, sedangkan untuk penduduk berpendapatan menengah (M40), subsidi sebesar 55%. Rincian biaya haji Malaysia untuk tahun 2024 sebagai berikut:
- B40: RM10.980 (Rp36,54 juta)
- M40: RM15.980 (Rp53,2 juta)
Biaya tersebut mencakup transportasi, akomodasi, makanan, dan biaya administrasi.
Baca Juga: Biaya Haji 2024 Diusulkan Naik Dari Rp 90 Juta Jadi Rp 105 Juta
2. Brunei Darussalam
Meskipun belum ada informasi resmi untuk biaya haji tahun 2024, pada 2023, biaya haji di Brunei Darussalam berkisar antara BND12 ribu (Rp139,63 juta) hingga BND21 ribu (Rp244,22 juta). Variasi ini memberikan opsi untuk berbagai anggaran jemaah.
3. Singapura
Biaya haji di Singapura sangat bergantung pada durasi menginap dan jenis akomodasi yang dipilih oleh calon jemaah. Kisarannya cukup luas, mulai dari SGD6.990 (Rp81,28 juta) hingga SGD23.395 (Rp272,11 juta).
4. Indonesia
Indonesia baru-baru ini menyetujui biaya haji 2024 sebesar Rp93,4 juta. Skema pembayaran mirip dengan Malaysia, di mana calon jemaah membayar 60% dari total Biaya Penyelenggaraan Haji (BPIH). Rincian biaya Indonesia:
- 60% BPIH: Rp56.046.172
- 40% (Melalui BPKH): Rp37.364.114
Baca Juga: Biaya Haji 2023 Disepakati Rp49,8 Juta, Ini Komponen Layanan Jemaah yang Dipangkas
Skema ini bertujuan untuk memudahkan calon jemaah dalam membayar biaya haji dengan optimalisasi dana.
Kesimpulan: Perbandingan dan Pertimbangan
Dari daftar biaya haji di beberapa negara, terlihat bahwa Indonesia memiliki skema pembayaran yang relatif terjangkau. Meskipun perbedaan dalam fasilitas dan pelayanan bisa menjadi pertimbangan, skema subsidi dan optimalisasi dana haji memberikan keleluasaan finansial kepada calon jemaah.
Sebagai langkah selanjutnya, penting bagi setiap calon jamaah untuk mempertimbangkan bukan hanya aspek finansial, tetapi juga kenyamanan dan fasilitas yang ditawarkan oleh paket haji yang dipilih. Semoga artikel ini membantu calon jemaah dalam merencanakan ibadah haji mereka dengan bijak.***