Waduh, Gara-gara 13 Jemaah Positif Covid-19, Arab Saudi Tutup Visa Umrah dari Indonesia

16 November 2020, 22:18 WIB
Ilustrasi Umrah di masa pandemi /dok. Kemenag

KABAR BANTEN – Pemerintah Arab Saudi menutup proses visa umrah asal jemaah dari Indonesia. Hal itu dilakukan setelah ada 13 jemaah umrah asal Indonesia yang positif Covid-19.

Hal itu disampaikan Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Oman Fathurahman. Ia mengatakan penutupan proses visa umrah itu dalam rangka pengaturan penyelenggaraan umrah.

“Saat ini Pemerintah Arab Saudi sedang menutup proses visa dalam rangka melakukan evaluasi dan pengaturan terhadap penyelenggaraan ibadah umrah bagi jemaah Indonesia,” ujar Oman seperti dikutip KabarBanten.com dari laman resmi Kemenag, Senin 16 November 2020.

Diketahui, Tim Koordinasi dan Pengawasan Kemenag bertemu dan berkoordinasi dengan Kementerian Haji dan Umrah serta pihak lain yang terkait.

Baca Juga : 13 Jemaah Umrah Jalani Isolasi di Jeddah, 256 Jemaah Tiba di Tanah Air

Dari hasil pertemuan, Tim Koordinasi dan Pengawasan Kemenag telah mengidentifikasi sekaligus mengantisipasi permasalahan yang terjadi selama jemaah berada di Arab Saudi.

Oman  menyebut ada lima temuan yakni, pertama, terdapat prosedur pemeriksaan PCR/SWAB pada saat karantina di hotel.

Pemeriksaan ini dilakukan saat kedatangan jemaah. Alasannya, untuk memastikan jemaah yang akan melaksanakan ibadah umrah atau salat lima waktu di Masjidil Haram bebas Covid-19.

“Ketentuan ini tidak tertuang dalam aturan yang disampaikan Pemerintah Arab Saudi. Ini agar dipahami bersama oleh seluruh jemaah,” ujarnya.

Baca Juga : Balik dari Tanah Suci, Jemaah Umrah Belum Bisa Pulang ke Rumah

Kedua, ada 13 jemaah asal Indonesia yang terkonfirmasi positif dari hasil tes PCR/SWAB yang dilakukan Kementerian Kesehatan Arab Saudi.

Mereka lalu diisolasi di hotel tempat jemaah menginap sampai dengan 10 hari sejak terkonfirmasi positif, baru diizinkan untuk salat di Masjidil Haram dan umrah.

“Setelah itu, mereka meninggalkan Mekkah untuk kembali ke Indonesia,” jelasnya.

Ketiga, saat melaksanakan ibadah di Masjidil Haram, jemaah umrah mendapat pendampingan yang ketat dari muassasah.

Ini dilakukan sebagai wujud pengendalian dan pengawasan mobilitas jemaah dan memastikan protokol kesehatan diterapkan.

Baca Juga : Berasal dari 11 Travel Umrah di Kota Serang, 367 Jemaah Umrah Siap Diberangkatkan

Keempat, jemaah umrah asal Indonesia yang berangkat pada 1 dan 3 November 2020, tidak dapat melanjutkan ziarah ke Madinah, dikarenakan terdapat kasus positif  dalam rombongan tersebut.

Kelima, saat kepulangan di tanah air, jemaah yang tidak memiliki dokumen hasil PCR/SWAB dari Arab Saudi, dilakukan karantina dan wajib pemeriksaan PCR/SWAB di Tanah Air oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soetta

Selama berada di Arab Saudi, Tim Kemenag bertemu dan berkoordinasi dengan Kementerian Haji dan Umrah serta pihak lain yang terkait.

“Saat ini Pemerintah Arab Saudi sedang menutup proses visa dalam rangka melakukan evaluasi dan pengaturan terhadap penyelenggaraan ibadah umrah bagi jemaah Indonesia,” ujarnya menandaskan.

Baca Juga : Resmi Dilantik, Ini Harapan AMHI Banten

Berikut SOP yang ditetapkan Pemerintah Saudi saat jemaah melaksanakan ibadah umrah. Pertama,  72 jam sebelum berangkat, jemaah wajib melakukan SWAB/PCR dengan hasil negatif. Kedua, sampai di Arab Saudi, jemaah dikarantina di hotel selama tiga hari.

Kemudian ketiga saat proses karantina berlangsung, jemaah dilakukan SWAB/PCR ulang oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi. Jika negatif, jemaah diizinkan beribadah umrah. Jika positif, jemaah harus melanjutkan isolasi mandiri di hotel yang sama, hingga negatif.

Selanjutnya keempat. Saat akan beribadah umrah dan salat lima waktu, jemaah wajib input data dalam aplikasi etamarna dan tawakkalna. Kelima, pelaksanaan ibadah umrah hanya sekali dalam satu fase keberangkatan jemaah dari Indonesia.

Terakhir, keenam Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno Hatta menerapkan protokol kesehatan bagi jemaah umrah yang datang dari Arab Saudi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia. ***

 

Editor: Maksuni Husen

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler