Sedangkan kelompok kedua yakni pencari ilmu yang menjadikan ilmunya sebagai sarana memperoleh harta di dunia. Yakni dia memperoleh kehormatan, pengaruh, kemuliaan, pangkat, dan kedudukan.
Ia menjadikan ilmunya untuk mengumpulkan materi, sementara dia sadar akan kesalahannya ini. Ia pun paham dengan sebab-sebab yang mengantarkannya pada tujuan duniawinya seperti itu. Bahkan ia merasakan jiwanya rapuh dan sadar tujuannya amat rendah.
Orang seperti ini, kata Syekh Nawawi sangat mengkhawatirkan. Sebab, justru dia sendiri yang mendekatkan diri pada malapetaka.
Baca Juga : Optimis Kala Hidup Sulit, Ada Empat Macam Rezeki Menurut Al Ghazali
Sedangkan kelompok ketiga, yakni pencari ilmu yang dikuasai setan sehingga menjadikan ilmunya sebagai sarana menadapatkan tujuan duniawi, tetapi dalam hatinya tersimpan keyakinan dirinya telah memperoleh kedudukan tinggi disisi Allah SWT.
Ia amat tamak dan cepat tergerak terhadap kekayaan dunia, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Maka, kata Syekh Nawawi, pencari ilmu yang masuk kelompok ketiga ini termasuk orang-orang binasa, bodoh dan terperdaya oleh setan.
Maka dari itu, pesan Syekh Nawawi, jadilah pencari ilmu pada kelompok pertama, dan niscaya akan selamat. Harus waspada, jangan sampai masuk kelompok kedua yang berada di jurang kehancuran. Dan juga jangan sampai masuk kelompok ketiga, karena akan celaka sebab dipermainkan oleh nafsu duniawi.Wallahu a’lam bishawab.***