Network
KABAR BANTEN - Pembatalan pemberangkatan jemaah haji 1442 H atau 2021 M, menuai tanggapan Dewan Pimpinan Pusat Silaturahim Haji dan Umrah Indonesia (SAHI).
SAHI menyerukan kepada seluruh elemen bangsa untuk memahami keputusan pembatalan keberangkatan calon jemaah haji Indonesia secara jernih dan khusnudhon.
Selain itu, SAHI mendorong agar pemerintah melakukan komunikasi intensif kepada Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia dan Organisasi Konferensi Islam.
Baca Juga: Hati-hati! Jangan Naik Haji Pakai Harta Hasil Korupsi, Ulama Besar Arab Tegas Katakan Ini
"Tujuannya untuk memperoleh tambahan kuota haji pada musim haji berikutnya setelah berakhirnya Pandemi Covid-19," kata Ketua Umum SAHI Abdul Khaliq Ahmad, dikutip KabarBanten.com dari kemenag.go.id, pada Jumat, 4 Juni 2021.
SAHI menghormati keputusan pembatalan pemberangkatan jemaah haji 1442 H atau 2021 M yang diambil pemerintah.
"Ini sebagai solusi dalam mengatasi daftar tunggu calon jemaah haji yang semakin panjang," ucapnya.
Baca Juga: Haji 2021 Dibatalkan, Setoran Pelunasan Bipih Bisa Ditarik Kembali, Begini Prosedur dan Tahapannya
Apalagi, saat ini telah mencapai lebih dari 5 juta orang yang antre dengan rata-rata masa tunggu lebih dari 21 tahun.
Dalam pernyataan sikapnya, SAHI juga mengajak kepada para calon jemaah haji untuk ikhlas dan bersabar atas keputusan ini.
"Serta terus berdoa agar pandemi segera berakhir. Ini karena semata-mata demi perlindungan kesehatan dan keamanan terhadap calon jemaah haji akibat Pandemi Covid-19,"ucapnya.
Baca Juga: Haji 2021, Pemerintah Batalkan Pemberangkatan, Calhaj Kota Cilegon Pasrah
Selanjutnya, pihaknya mengajak menjaga kehidupan nasional tetap kondusif, agar pemulihan ekonomi dan kesehatan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 berangsur membaik dan bangkit kembali.
"Kekhawatiran terhadap keberadaan Dana Haji pasca pembatalan keberangkatan sangatlah tidak beralasan," katanya Abdul.
Terakhir, DPP SAHI menginstruksikan kepada seluruh Pengurus DPW dan DPD SAHI se-Indonesia untuk mensosialisasikan keputusan pembatalan keberangkatan calon jemaah haji ini dengan benar dan proporsional kepada masyarakat.
"Jangan terprovokasi dengan opini yang menyesatkan, berita hoax, dan ujaran kebencian dari kelompok manapun," katanya. ***
