Sebagai seorang anak yang sering melihat orang tua bertengkar, maka wajib bagi kita untuk melerainya.
Buya Yahya melanjutkan bahkan dalam Al- Quran sendiri Nabi mendidik di saat ada sepasang suami dan istri Bertengkar, maka nasehatilah mereka.
Namun kita harus juga merenungi diri, jangan sampai pada kekesalan yang berlebih hingga memiliki masalah mental atau depresi, dan sebagainya.
"Maka anda harus waspada sebagai seorang anak. Jadi penengah yang baik, anda punya pahala besar untuk mempertemukan kedua Orang Tua," jelas Buya Yahya.
Anak yang sadar kalau Orang Tuanya sering bertengkar harus terus menanamkan kesabaran dalam diri. Buya Yahya menyebutnya sebagai tameng ilmu kebal.
Tugas terpenting bagi seorang anak adalah mendamaikan kembali kedua Orang Tua kita. Karena perceraian bukanlah sebuah solusi.
"Kalau tidak damai saya berdamaikan lagi, kalau tidak damai saya damaikan lagi. Sampai kapan, Sampai saya mati atau beliau wafat," kata Buya Yahya.
Baca Juga: Orangtua Tak Ada, Saudara Cekcok? Jawaban Buya Yahya, Lakukan Dua Hal Ini, Harus Punya Ilmu Kenal