Network
KABAR BANTEN - Diera serba digital yang apapun mudah diakses dan dipertontonkan, bukan hal yang tak biasa bahwa mayat seseorang dapat kita lihat.
Apalagi saat musim kecelakaan semisal diwaktu-waktu rawan yang biasanya menjelang ramadhan, terkadang ada saja mayat yang tampak jelas.
Saat melihat mayat dari korban kecelakan, apalagi begitu malang nasibnya mayat tersebut dengan organ tubuh yang terpotong begitu miris melihatnya.
Semuanya tidak terprediksi dan tidak ada yang tahu kita akan menjadi mayat dalam kondisi apa, karena hanya Allah yang mengetahuinya.
Berbicara mengenai mayat, tentu dalam islam mempunyai hukum dan tatacara tersendiri dalam mengurusnya, mulai dari memandikan hingga menguburkan.
Bahkan, dalam tradisi-tradisi yang berkembang, ada juga perlakukan yang biasa dilakukan setelah beberapa waktu meninggal dengan tujuan adalah mendoakan dan mengenangnya sebagai sanak atau anggota keluarga terdekat.
Sebagaimana disebutkan diatas, dari apa yang tak jarang dilihat, terkadang banyak mayat yang tubuhnya terpotong-potong akibat kecelakan.
Jika ada kasus seperti itu, bagaimana tata cara mengurusnya?
Apakah mayat yang semisal kakinya terpotong, apakah kaki tersebut harus disambungkan terlebih dahulu sebelum dimandikan?
