Network
KABAR BANTEN – Ketua Umum MUI Provinsi Banten KH Tb Hamdi Maani Rusydi mengatakan MUI Banten memiliki peran untuk mencerahkan masyarakat mengenai perkembangan seni dan kebudayaan di masyarakat.
Ia mengaku prihatin melihat seni budaya Islami yang hampir punah di masyarakat. “Di kampung-kampung, dulu ada ketimpringan. Sekarang nyaris sudah tidak ada lagi,” kata pria yang akrab dipanggal Abah Hamdi ini saat membuka acara “Sosialisasi Menumbuhkan Budaya Umat” di Aula MUI Banten, Kamis 30 Juni 2022.
Oleh karena itu, Abah Hamdi berharap pada pengurus MUI Banten dan MUI kabupaten dan kota di Banten untuk memberikan pencerahan dan untuk memotivasi masyarakat untuk menghidupkan kembali kesenian yang hampir punah tersebut.
Baca Juga: Hadiri Halal Bihalal MUI Banten, Pj Gubernur Al Muktabar Siap Gandeng Ulama Membangun Banten
Pada sisi lain, Abah Hamdi mengatakan pengurus MUI juga perlu memahami seni secara luas dan jangan sampai salah kaprah menilainya.
Ia bercerita, beberapa waktu lalu ada kiai di kampung protes terhadap warga karena memahami sebuah seni secara sempit. Namun setelah duduk bersama dalam suatu pengajian dan mendapatkan penjelasan, akhirnya paham.
“Membaca Al-Qur’an dengan merdu, juga bagian dari seni. Juga lantunan azan, juga seni. Coba kalau azan diucapkan biasa-biasa saja, kan tidak enak didengarnya,” ungkap Abah Hamdi.
Keseriusan MUI di bidang seni dan kebudayaan, kata Abah Hamdi, dibuktikan dengan adanya komisi yang menanganinya. Ia mengatakan di MUI Pandeglang juga sudah ada komisi tentang seni dan kebudayaan.
