6 Hal yang Mewajibkan Harus Mandi Junub

- 16 Oktober 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi terkait 6 hal yang mewajibkan harus mandi junub atau mandi wajib.
Ilustrasi terkait 6 hal yang mewajibkan harus mandi junub atau mandi wajib. /Pexels / Armin Rimoldi/

KABAR BANTEN - Allah SWT sangat mencintai hambanya yang selalu bersuci, sebab itu setiap umat muslim diwajibkan untuk bersuci sebelum melakukan ibadah.

Keutamaan bersuci ini bisa kita lakukan dalam situasi apapun, sebab Allah tudak pernah menyulitkan hambanya.

Ada banyak sekali cara bersuci mulai berwudhu, tayamum, hingga mandi besar, mandi wajib atau mandi junub.

Baca Juga: 7 Manfaat Mandi Sebelum Shalat Subuh yang Belum Diketahui Banyak Orang

Bersuci dari hadas besar dan hadas kecil merupakan hal yang penting sebelum melakukan ibadah.

Untuk mensucikan hadas besar, tidak cukup hanya dengan berwudhu, namun harus dengan mandi wajib, disebut juga mandi besar atau mandi junub.

Mandi wajib atau mandi junub merupakan hal yang harus diperhatikan supaya ibadah yang kita lakukan tidak sia-sia.

Berikut 6 hal yang mewajibkan seseorang mandi wajib atau mandi junub, sebagaimana dikutip Kabar Banten dari channel youtube NS BOR CHANNEL.

1. Berhubungan suami istri (bersetubuh)

Yang dimaksud dengan berhubungan suami istri adalah apabila ujung kemaluan laki-laki (hasafah) dimasukan ke kemaluan perempuan (farji), maka itu sudah diwajibkan mandi junub atau mandi wajub ada juga yang menyebutnya mandi besar, meskipun tidak keluar sperma atau memakai kondom, tetap diwajibkan mandi junub.

Hal ini merupakan ajaran Rosulullah melalui sabda beliau: "bila seorang laki-laki duduk diantara empat potongan tubuh wanita( 2 tangan dan 2 kaki) dan tempat khitan laki-laki bertemu tempat khitan perempuan, maka sungguh wajib mandi meskipun tidak keluar mani".(HR. Muslim).

2. Keluarnya air mani

Selain bercampurnya dua kemaluan, keluarnya air mani juga menjadi penyebab seorang laki-laki dan harus mandi wajib atau mandi junub.

Baik itu keluar mani yang tidak disengaja seperti mimpi basah atau disengaja seperti bersetubuh.

Dari Abu Sa'id Al-Khudri ia berkata: Rosulullah SAW bersabda: "air itu karena air (wajibnya mandi karena keluar air mani)" (HR. Muslim).

Ada tiga cairan yang bisa keluar dari kemaluan laki-laki yaitu mani, wadhy dan madzi.

Namun madi dan wadhy bisa disucikan cukup dengan berwudhu.

Berbeda dengan mani yang mewajibkan mandi junub atau mandi wajib.

Ketika seseorang keluar air mani maka diwajibkan untuk melakukan mandi wajib atau mandi junub.

3. Haid (mentruasi)

Seorang wanita juga diwajibkan untuk mandi besar atau mandi wajib jika telah melewati masa haid.

Hal tersebut merupakan perintah Allah SWT melalui firmannya pada surat Al-Baqarah ayat 222 yang artinya: "mereka bertanya kepadamu tentang haid, katakanlah: haidh itu adalah suatu kotoran, oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita diwaktu haidh, dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci, apabila mereka telah suci maka campurilah (gaulilah) mereka itu ditempat yang diperintahkan Allah kepadamu"(QS Al-Baqarah ayat 222).

Perintah untuk mandi wajib itu diperkuat dengan peryataan Fatimah binti Abi Jaisy ketika bertanya kepada Rosulullahb SAW " bila keadaan haidh itu datang maka tinggaljanlah sholat, bila ia telah pergi maka mandi dan sholatlah" (HR. Bukhari dari Sayidina Aisyah radhiyallahu anha).

4. Nifas

Nifas adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita setelah melahirkan.

Minimal Nifas adalah waktu sebentar, sedang maksimal adalah 60 hari, umumnya Nifas berlangsung 40 hari.

Sebagaimana haidh wanita wanita yang mengalami Nifas juga wajib mandi besar atau mandi wajib setelah darah Nifasnya berhenti.

Hingga dalam Nifas tidak perlu menunggu hingga mencapai hitungan 24 jam, karena asal darah keluar setelah melahirkan sudah dapat dikatagorikan darah Nifas.

Perlu diketahui bahwa wanita yang sedang mengalami haidh atau Nifas, tidak diperbolehkan wudhu atau mandi besar, hal ini karena fungsi utama wudhu atau mandi wajib adalah mebghasilkan kesucian, sedang ia sedang menjalani keluar darah yang menjadi penyebab hadas.

Ia hanya diperbolehkan melakukan mandi sunnah, yang fungsi utamanya menghilangkan aroma tak sedap karena hendak berkumpul dengan orang banyak, seperti mandi sunnah ketika hendak memasuki mekkah dan mandi di hari raya.

5. Melahirkan

Melahirkan normal termasuk hal yang mewajibkan mandi meskipun yang dilahirkan masih berupa segumpal darah atau daging.

Sedang bila proses persalinan melalui bedah atau sesar, ada perbedaan pendapat para ulama, ada yang berpendapat tetap harus mandi wajib dan ada pula yang mengatakan tidak harus mandi wajib.

6. Meninggal

Orang yang meninggal wajib dimandikan selain meninggal dalam kindisi sahid dan selain meninggal karena keguguran atau aborsi yang belum tampak bentuk manusia, seperti baru berbentuk segumpal daging.

Baca Juga: Belum Sempat Mandi Junub Namun Kepalang Masuki Waktu Subuh, Sahkah Puasa Ramadhan? Kata Buya Yahya Begini

Sedangkan bila bayi keguguran tersebut telah memiliki tangan atau kepala maka tetap wajib dimandikan.

Itulah 6 hal yang mewajibkan mandi besar atau mandi wajib, semoga informasi ini bermanfaat.***

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: YouTube NS BOR CHANNEL


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah