Bertambah, Jemaah Haji Banten yang Wafat di Tanah Suci

- 3 Juli 2023, 06:45 WIB
Ilustrasi Haji 2023.
Ilustrasi Haji 2023. /Kabar Banten

KABAR BANTEN - Jumlah jemaah haji Banten yang wafat di Tanah Suci bertambah sembilan orang dari sebelumnya ada dua jemaah haji Banten wafat.

Berdasarkan data dari Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Banten per 2 Juli jumlah jemaah haji Banten yang wafat di Tanah Suci adalah Mukson Arafik Rakup (63), dari Kloter 10 asal Kota Tangerang Selatan wafat akibat penyakit respiratory diseases.

Kemudian Enoh Aja Raiman (58), jemmah dari Kloter 23 asal Kabupaten Tangerang wafat akibat cardiovascular diseases.

Baca Juga: Asal Mula Adanya Lempar Jumroh Saat Ibadah Haji dan Umroh

Selanjutnya Kusen Jasrim Sali (75), berasal dari Kloter 37 asal Kabupaten Pandeglang, wafat akibat respiratory diseases.

Jemaah haji Banten yang wafat lainnya yakni Eni Jahar Asim (59), dari Kloter 44 asal Kabupaten Lebak akibat cardiovascular diseases.

Kemudian Deni Lesmana (48), dari Kloter 44 asal Kabupaten Lebak, meninggal dunia akibat cardiogenic shock.

Selanjutnya Patimah Janasa Jahadi (74), dari Kloter 45 asal Kabupaten Pandeglang, wafat akibat septic shock.

Baca Juga: Dua Jemaah Haji Banten Wafat di Tanah Suci, Kota Mekkah Mulai Padat, Ini Imbauan Kemenag

Kemudian Hamdani Nisan Bungkel (74), asal Kloter 10 Kota Tangerang Selatan, Asti Wasik Jakiman (69), dari Kloter 51 asal Kabupaten Lebak, wafat akibat respiratory diseases dan H. Fatoni Surahman (77) dari Kloter 05 JKG Kota Serang wafat di RS King Abdul Aziz Mekkah.

Kepala Kanwil Kemenag Banten H. Nanang Fatchurochman, mwngatakan jemaah haji yang wafat tersebut dimakamkan di sejumlah lokasi diantaranya adalah di Baqi, Sharae dan pemakaman Al-Sharayie, Mekkah.

Menurut Nanang, dari data jemaah yang wafat disebabkan penyakit jantung, shock kardiogenik, bisa jadi karena kelelahan.

Baca Juga: Ketentuan Asuransi Jiwa Bagi Jemaah Haji yang Meninggal Dunia dan Terluka

Nanang mengimbau jemaah haji Banten jika kondisi kesehatannya tidak memungkinkan, maka lebih baik untuk istirahat. Sehingga mengurangi aktivitas berat yang memperberat kondisi penyakitnya.

Terkait dengan menu makanan selama menjalankan ibadah haji, Nanang mengatakan, jemaah haji Indonesia mendapatkan sejumlah menu siap saji. Ada beragam menu, antara lain mangut lele, rendang ayam, rendang daging, semur dan gulai ikan. Selain itu, ada juga sajian bubur kacang hijau, kacang merah, serta ketan hitam.

Sajian menu nusantara yang dihidangkan kepada jemaah haji Indonesia disiapkan oleh Masyariq atau Muassasah. Untuk memastikan cita rasa dan kualitas makanannya, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi melakukan uji rasa makanannya (mealtest).

Baca Juga: 'Balang' Jumrah: Hilangkan Sifat Keburukan

“Kita melakukan mealtest dengan pihak Masyariq untuk layanan konsumsi jemaah haji selama di tanah suci. Kita merasakan rasa makanan yang akan disajikan seperti apa,” katanya.

Ia mengaku, menu masakan yang diuji rasa adalah makanan siap saji. Jenis ini disiapkan agar lebih memudahkan saat pelayanan bagi jemaah haji. Apalagi, rasa makanan juga terjaga. Menu makanan siap saji ini diberikan kepada jemaah pada waktu-waktu tertentu.

"Untuk pendistribusian makanan dilakukan oleh Tim Masyariq. Menu lauk siap saji ini dipadu dengan nasi putih yang dikemas dalam
kotak (box). Jemaah haji juga akan mendapatkan buah-buahan dan air mineral," katanya.***

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah