Teori Penglihatan
Salah satu kontribusi signifikan Ibn al-Haytham adalah teori penglihatan. Ia mengajukan bahwa penglihatan terjadi saat cahaya memantul dari objek dan mencapai mata.
Penglihatan dipandang sebagai sesuatu yang subjektif, dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, dan berbeda antarindividu.
Teori inovatifnya menggabungkan elemen argumen-argumen sinar matematika Euclid, tradisi medis Gallon, dan teori intermisi Aristoteles.
Memecahkan Misteri Persepsi Titik Objek
Ibn al-Haytham berjuang untuk menjelaskan bagaimana setiap titik pada objek berkorespondensi dengan satu titik pada mata. Ia mengusulkan bahwa hanya sinar tegak lurus dari objek yang akan terdeteksi oleh mata.
Penemuan brilian ini memungkinkannya untuk memecahkan masalah ketika banyak sinar mencapai mata dari satu titik pada objek, suatu masalah yang telah membingungkan para ilmuwan selama berabad-abad.
Warisan Ilmu Ibn al-Haytham
Warisan Ibn al-Haytham tidak hanya terbatas pada optik. Ia juga berkontribusi signifikan dalam teori bilangan, geometri, astronomi, dan filsafat.
Pengaruhnya bertahan selama berabad-abad, dan saat ini, ia dihormati dengan diberi nama sebuah kawah benturan bulan dan wajahnya menghiasi uang kertas Irak.