Tentunya cukup banyak yang penasaran serta bertanya-tanya berapa bayaran yang diterima buzzer politik?
Ternyata bayaran yang diterima buzzer politik terutama saat menjelang pemilu mendapat bayaran yang cukup tinggi.
Konon pada saat pemilu 2019 lalu, para buzzer politik ini mendapatkan bayaran dikisaran antara 1 juta hingga 50 juta rupiah tergantung pada kontrak yang mereka sepakati.
Selain itu, para buzzer politik juga kerap mendapatkan barang-barang mahal dan mewah seperti fasilitas mobil pribadi sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
Adapun untuk cara kerja buzzer itu sendiri begitu terorganisir antara yang satu dengan yang lainnya mereka terdiri atas ketua Pembina hingga anggota.
Untuk tugas Pembina sendiri adalah memberikan isu kepada anggota yang nantinya diramaikan di media sosial dengan tujuan mendominasi opini publik dan yang menjadi target para buzzer ini adalah masyarakat kelas pendidikan rendah.
Secara sederhananya, bayaran para buzzer politik ini memang begitu menggiurkan, namun tidak semua orang mau karena khawatir bertentangan dengan syariat Islam.
Dalam hal ini Buya Yahya menjelaskan bahwa kita jangan mendukung tokoh politik suatu partai kecuali atas kesadaran akal kita sendiri bukan kesadaran hawa nafsu.
Dengan akal cerdas kita dan sesuai dengan kemampuan kita dalam memahami calon, jadi jangan sampai kita memilih tanpa kita pikirkan terlebih dahulu bukan hanya sekedar ikut-ikutan.
Baca Juga: Apa Itu Istidraj? Disebut Kenikmatan Dunia Padahal Azab Allah, Begini Penjelasan Ulama