Hal ini senada dengan bukti Mushaf Al Qur'an tertua yang disimpan di museum Tashkent Uzbekistan, berdasarkan catatan dalam Mushaf tersebut sang penjaga museum menyebutkan bahwa dalam Mushaf itu ada ceceran darah Usman bin Affan saat dibunuh.
Tapi masalahnya ceceran darah Khalifah Usman bin Affan terdapat di surat Al-Baqarah ayat 137, bukan di surat Al-Kahfi atau di lafad "walyatalatof" ini.
Baca Juga: Bagaimana Cara Agar Doa Cepat Dikabulkan dan Tidak Ditolak? Simak Jawaban dari Ustadz Adi Hidayat
Hal ini juga diperkuat dalam riwayat Imam Ahmad dari Amrah bin Artah yang menyebutkan" tetesan darah yang jatuh ke Mushaf itu terdapat pada surat Al-Baqarah ayat 137".
Dari riwayat tersebut nampaknya alasan penulisan "walyatalatof" dengan tinta merah tidak ada hubungannya dengan kematian Khalifah Usman bin Affan.
Karena darah yang menetes di Mushaf milik Khalifah Usman bin Affan justru ada di surat Al-Baqarah bukan di surat Al-Kahfi sebagaimana kabar yang sering kita dengar di media sosial.
Lalu jika bukan karena darah Khalifah Usman bin Affan lantas apa kira-kira alasan dibalik warna merah itu?
- Makna Unik walyatalatof menjadi Penyelamat Pemuda Ashabul Kahfi
Dari segi sejarah dalam Ashiyah Ashawi Ala Tafsir Al-Jalalain disebutkan bahwa ayat ini menceritakan perjuangan sejumlah pemuda Ashabul Kahfi yang ketika itu lari untuk menyelamatkan diri dari seorang raja dzolim yang bernama Diqyanus.
Demi memelihara keimanan mereka kepada Allah SWT mereka (pemuda Ashabul Kahfi) akhirnya bersembunyi ke dalam gua dan dibuat tidur oleh Allah selama 309 tahun.