Asal Mula Pembangunan Ka'bah, Rumah Suci Jadi Kiblat Umat Islam di Seluruh Dunia

- 24 April 2024, 16:30 WIB
Ilustrasi terkait beberapa Asal Mula Pembangunan Kabah, Rumah Suci Jadi Kiblat Umat Islam di Seluruh Dunia
Ilustrasi terkait beberapa Asal Mula Pembangunan Kabah, Rumah Suci Jadi Kiblat Umat Islam di Seluruh Dunia /Tangkapan layar/YouTube Jazirah Ilmu

Demikian para malaikat memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.


Atas kesungguhan para malaikat, Allah Subhanahu Wa Ta'Ala menurunkan rahmatnya dengan membangunkan tempat ibadah di bawah Arsy yang dikenal dengan nama Al Baitul Makmur.


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman kepada para malaikat, “ Thowaf lah mengelilingi rumah ini dan tinggalkanlah Arsy’. Dan setiap hari ribuan malaikat di langit berthowaf di Al Baitul Makmur.


Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga memerintahkan kepada para malaikat di bumi untuk membangun sebuah bangunan yang serupa dengan Al Baitul Makmur yang dikenal dengan Ka'bah dan berthowaf mengelilinginya.


Apabila ditarik garis lurus posisi Ka'bah berada tepat di bawah Al Baitul Makmur, Kabah merupakan rumah ibadah pertama di bumi sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur'an surat Ali Imron ayat 96, “ Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat beribadah manusia ialah Baitullah yang dibakar atau Mekkah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia”.


Setelah Nabi Adam dan Hawa diturunkan ke bumi Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan keduanya untuk berthowaf di Ka'bah, demikian juga orang-orang muslim setelahnya hingga terjadi banjir bandang di masa Nabi Nuh Alaihissalam.


Bangunan Ka'bah mengalami kerusakan, sampai pada beberapa ribu tahun kemudian Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggikan pondasi Ka'bah yang tersisa sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 127, “Dan ingatlah ketika Ibrahim meninggikan membina dasar-dasar Baitullah beserta Ismail”.

Baca Juga: Sejarah Masjid Agung Ar Rahman Kabupaten Pandeglang, Berhawa Sejuk Adem Nyesss


Lokasi Ka'bah tidak berubah seperti saat pertama kali didirikan, namun kondisinya tidak berbentuk seperti bangunan pada umumnya. Ismail yang melihat Nabi Ibrahim sedang bekerja berjalan mendekatinya, “Wahai Ayah, bolehkah Aku membantumu? Masya Allah terima kasih Nak”.


Ismail mengambilkan sebuah batu besar yang dijadikan pijakan untuk ayahnya, sampai saat ini bekas pijakan kaki Nabi Ibrahim dikenal dengan nama makam Ibrahim.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Asal Mula


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah