Pada zaman Nabi Ibrahim, Ka'bah adalah bangunan berbentuk kubus yang dibangun dengan batu-batuan hitam keras yang disusun dengan cara sederhana.
Setelah Nabi Ibrahim dan Ismail berhasil meninggikan pondasi Ka'bah, keduanya lalu berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagaimana lanjutan dari Surat Al-Baqarah Ayat 127, “Ya Tuhan kami, Terimalah daripada kami atau amalan kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
Ka'bah memiliki banyak sebutan, diantaranya Baitul Haram yang artinya rumah yang disucikan. Lalu ada yang menyebutnya Baitullah yang artinya rumah milik Allah, ada pula yang menyebutnya Baitullah yang artinya rumah suci yang tua dan beberapa sebutan lain.
Pada ke-4 ribu tahun setelah Ka'bah ditinggikan oleh Nabi Ibrahim dan Ismail, Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjadikan Ka'bah sebagai kiblat umat Islam diseluruh belahan dunia.
Dan setiap tahunnya umat Islam dari berbagai penjuru dunia mendatangi Ka'bah untuk menunaikan ibadah haji.
Demikianlah kisah asal mula pembangunan Ka'bah yang menjadi kiblat shalat umat Islam di seluruh dunia.
Hikmah yang dapat diambil dari kisah ini diantaranya, pertama niatkan semua yang kita kerjakan di dunia hanya untuk Allah.
Dan kedua, jangan lupa berdoa kepada Allah setiap selesai melakukan pekerjaan agar amalan kita diterima olehNya.
Baca Juga: Masjid Unik Berarsitektur Tionghoa di Walantaka Serang Banten Bisa Dijadikan Wisata Religi