Gerombolan Monyet Meresahkan Warga Cisoka

- 31 Agustus 2017, 07:15 WIB
ilustrasi gerombolan monyet
ilustrasi gerombolan monyet

TANGERANG, (KB).- Sejumlah warga yang berasal dari beberapa kampung di Kecamatan Solear dan Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang mengeluhkan ulah gerombolan monyet yang mengganggu di wilayah mereka. Warga mengaku resah karena binatang berkaki empat itu merusak ladang warga serta masuk ke rumah warga. "Jumlahnya banyak, lebih dari 50 ekor," kata Ketua RT 22 Kampung Solear, Desa Carenang, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Supyani, Rabu (30/8/2017). Menurut Supyani, monyet berbulu abu-abu dan memiliki ekor panjang ini sudah enam bulan lebih masuk ke perkampungan warga. Awalnya, kata dia, monyet-monyet tersebut hanya menjarah ladang, seperti pisang, singkong, buah-buahan, dan sayur-sayuran. "Sekarang malah masuk ke warung dan dapur untuk mengambil makanan," ujarnya. Awalnya, kata Supyani, warga tidak begitu terganggu. Namun, semakin hari, primata itu semakin aktif mencari makan di perkampungan.  "Bukan hanya kampung kami yang didatangi, kampung lain juga." Menurut Supyani, monyet yang diduga berasal dari hutan kecil yang berjarak lima kilometer dari perkampungan ini juga kerap mendatangi Kampung Kamarang dan Nyompok. Di Kecamatan Solear, tak jauh dari rumah penduduk, memang terdapat populasi monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Mereka tinggal di hutan kecil yang dijadikan objek wisata makam Kramat Solear. Di lokasi itu terdapat ratusan ekor monyet berekor panjang. Namun Supyani yakin monyet yang mendatangi perkampungan warga bukan berasal dari populasi makam keramat itu. "Dari tempat yang berbeda, jumlahnya banyak dan berkembang biak dengan cepat," ucapnya. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang belum mengetahui masalah serbuan monyet ini. "Belum tahu, selama ini tidak ada laporan," tutur Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang Mawardi Nasution. Mawardi berjanji segera menurunkan tim untuk menyelidiki dan melihat langsung perilaku monyet-monyet itu. Bukan kali ini saja monyet mendatangi permukiman warga di Kabupaten Tangerang. Pada September 2014, gerombolan monyet juga menyerang warga Desa Taban, Kecamatan Jambe. Menurut Mawardi, di Kabupaten Tangerang populasi primata yang hidup berkoloni ini memang ada di beberapa tempat, salah satunya di Kecamatan Solear.  Perilaku kera yang selama ini menetap di hutan lalu keluar hutan dengan mendatangi rumah penduduk dan ladang, menandakan lingkungan kera sedang dalam krisis makanan.  "Karena yang mereka cari makanan," katanya. Tim dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan masih meneliti perubahan perilaku puluhan kera ini sejak enam bulan terakhir. (H-36)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x