Network
TANGERANG, (KB).- Lahan pertanian di Sepatan hingga Sepatan Timur kini banyak yang berganti fungsi menjadi perumahan serta ruko-ruko. Hal ini mengakibatkan banyak petani yang berhenti bertani, karena lahannya sudah tidak ada. Beberapa petani, ada yang beralih profesi menjadi pedagang buah, namun juga ada yang diam saja di rumah. Seperti diakui salah seorang petani yang kini sudah beralih profesi, Maman, dirinya telah beralih profesi menjadi pedagang buah keliling. “Ya sama saja sih dengan di sawah. Kalau di sawah itu bisa panen atau bisa rugi karena mati, nah kalau dagang, ada yang beli kita untung, kalau yang belinya sedikit, ya kita pusing juga. Intinya pekerjaan apa saja sama,” ungkap Maman, Senin (2/7/2018). Informasi yang diperoleh, lahan pertanian yang masih tersisa di Sepatan juga ternyata sudah direncanakan untuk kembali dibangun perumahan serta proyek lainnya. Seperti yang ada di Desa Jati Mulya, lahan pertanian sudah dipasang balok bata yang dikotak-kotak. “Saya bingung juga, kalau nanti proyek perumahan ini dikerjakan, saya harus pindah bertani ke mana. Sawah yang lain juga akan sama nantinya. Saya melihat peta milik teman saya, isinya denah lokasi sawah yang nantinya akan dijadikan proyek, sawah dari Cadas sampai Sepatan, ya akan siap-siap saja berubah jadi perumahan dan pertokoan,” tegas Dori salah seorang petani. (Besta/KO)*
-
Rabu, 3 Juli 2024 -
Network
-
