Ajukan Penundaan Bayar Pajak, Hotel dan Restoran Pilih Tutup

- 8 April 2020, 11:45 WIB

TANGERANG, (KB).- Wabah virus corona atau Covid-19 yang kian hari kian agresif telah memberikan dampak tersendiri bagi dunia perhotelan. Di Kota Tangerang misalnya, beberapa hotel dan restoran tutup sementara.

Dari data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tangerang, ada 4 hotel yang saat ini tutup sementara. Hotel Narita Hotel yang ada di Cipondoh, Hotel Olive di Cibodas, sisanya dua hotel ada di sekitar Bandara Soetta.

Ketua PHRI Kota Tangerang Oman Djumansyah mengatakan, hotel yang tutup sementara ini, adalah dampak dari penyebaran virus corona di Kota Tangerang. Dampaknya adalah menurunnya minat masyarakat untuk menginap di hotel di tengah wabah corona.

“Jadi, empat hotel ini sudah melapor ke kami, untuk sementara tutup. Jika tetap buka, mereka tidak bisa menjalankan bisnisnya. Hal itu, karena sejak pemerintah diimbau tidak keluar rumah, tidak ada yang datang ke hotel. Biaya operasional mereka juga tinggi, maka ditutup sementara,” ucapnya, Senin (6/4/2020).

Ia menuturkan, tidak hanya hotel saja. Namun, beberapa restoran juga menutup sementara usaha mereka. Bahkan, selama program social distancing ini, karyawan hotel dan restoran dirumahkan terlebih dahulu.

“Untuk karyawan dirumahkan terlebih dahulu. Kasihan juga jika tetap operasional mereka harus digaji, sedangkan pemasukan di luar target. Tetapi, para karyawan tidak di-PHK,” ujarnya.

Mantan anggota legislatif Kota Tangerang tersebut menjelaskan, dengan kondisi seperti ini, pihak PHRI Kota Tangerang telah menyurati Wali Kota Tangerang memiminta relaksasi pajak hotel di Kota Tangerang selama wabah corona. Selama wabah corona ini, pengusaha hotel dan restoran meminta untuk tidak ditarik pajak.

“Kami sudah menyurati Wali Kota Tangerang dan Sekda Kota Tangerang untuk bisa membantu dan juga merespons surat kami. Karena, jika dibiarkan, maka bisa jadi hotel di seluruh Kota Tangerang ini tutup,” ucapnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, pihaknya meminta penundaan membayar pajak bukan tidak dibayarkan. Tetapi, akan dibayarkan setelah kondisi kembali normal.

“Kami tidak meminta lebih saat kondisi seperti ini. Kami hanya meminta penundaan pembayaran pajak saja selama virus corona. Jika kondisi kembali normal, maka akan kami bayarkan. Jadi, kami minta wali kota untuk bisa segera memberikan keputusan,” tuturnya.

Sementara itu, sekitar 80 persen hotel di Kabupaten Tangerang masih gencar beroperasi. Meskipun jumlah tamu atau pengunjung hotel mengalami penurunan yang signifikan.

Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cabang Kabupaten Tangerang Arifin mengungkapkan, masih ada sekitar 80 persen hotel di Kabupaten Tangerang yang beroperasi di tengah wabah corona, meskipun jumlah tamu atau pengunjung yang menginap mencapai kurang dari 5 persen.

“Sedangkan 20 persen, pemilik hotel memutuskan menutup sementara operasional,” katanya.

Selain hotel, ungkap dia, rumah makan atau restoran tradisional juga hampir keseluruhan sudah tutup, namun restoran khas Padang dan franchisee internasional masih tetap beroperasi.

Ia menuturkan, pemilik restoran di Kabupaten Tangerang yang sudah menutup sementara operasinya mencapai sekitar 70 persen.

“Kami pun meminta kepada pemilik restoran yang merumahkan karyawannya, agar tetap memberikan gaji penuh selama 3-4 bulan ke depan atau hingga wabah virus mematikan ini tertangani,” ujarnya.

Meski demikian, lanjut dia, meskipun pengunjung hotel dan restoran sepi, bahkan ada yang tutup karena dampak merebaknya virus corona ini. Ia mengimbau, agar pelaku usaha patungan dalam membantu penanganan Covid-19 yang kian merebak secara masif.

“Kebijakan pemerintah juga dari pajak penghasilan kan ada keringanan, alangkah baiknya kami ikut berpartisipasi,” tuturnya.

Partispasi tersebut, diakui dia, bisa diberikan baik secara mandiri maupun melalui organisasi. Menurut dia, di tengah wabah Covid-19 ini, menjadi sebuah momentum bagi pengusaha di bidang pariwisata untuk turut serta membantu dan saling berbagi.

“Kami minta mereka untuk patungan. Walaupun bisnis hotel dan restoran sedang terpukul,” katanya. (DA)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah